Anak-anak saya punya kebiasaan makan sambil nonton atau mendengarkan televisi. Terkadang masih diikuti dengan kegiatan bermain dan bersenda gurau atau ngobrol bersama.
Sahabat, suatu hari saat saya sedang menyuapi anak saya makan malam, kami nonton The Adventure of Paddington alias Petualangan Paddington yang sudah dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia.
Betapa syoknya saya ketika saya mendengar ucapan Paddington si beruang yang datang ke toko barang antik milik Tuan Gruber (Mr.Gruber). Ada bendera pelangi tergantung di depan toko dan Paddington menanyakan apa artinya, lalu dijelaskan oleh Mr.Gruber.
Ngeri! Ternyata muatan lgbt sudah dimasukkan ke serial kartun anak, dan parahnya lolos sensor untuk pasar Indonesia. Apakah semua serial kartun dari Nickelodeon dan stasiun TV dari TV berlangganan lain tidak perlu ikut sensor-sensoran ya?
Pentingnya Peranan Orang Tua untuk Mendampingi Anak Nonton TV
Kejadian di atas menyadarkan saya bahwa keberadaaan orang tua sangatlah perlu. Menemani anak saat menonton televisi adalah momen yang lebih dari sekadar kegiatan santai. Sebagai orang tua, kita memiliki peran penting dalam membimbing dan mengawasi apa yang disaksikan oleh anak-anak kita di layar.
Dalam era di mana media memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak, penting bagi kita untuk memahami bagaimana kita bisa menjadi "teman tepat" dalam pengalaman menonton mereka. Berdasarkan pengalaman pribadi di atas, maka saya berusaha untuk menjabarkan bagaimana orang tua bisa menemani acara nonton TV anak dengan bijak.
Sahabat akan menemukan bagaimana cara memilih konten yang sesuai dengan usia dan minat anak, mengatur waktu dan durasi menonton dengan baik, serta terlibat secara aktif dalam proses menonton. Selain itu,saya juga membahas pentingnya membangun keterampilan kritis dan literasi media pada anak-anak, serta bagaimana mengatasi risiko dan tantangan yang mungkin muncul selama proses menonton.
Dengan memahami peran kita sebagai orang tua dalam membimbing anak-anak dalam mengonsumsi konten media, kita dapat menciptakan pengalaman menonton yang lebih bermakna dan mendidik bagi mereka. Terinspirasi juga dari tulisan di blog milik Mama Rani, mari bersama-sama menjelajahi cara-cara untuk menjadi "teman tepat" yang mendukung perkembangan positif anak-anak kita melalui pengalaman menonton televisi.
Memilih Konten yang Tepat
Menjadi bijak dalam memilih konten televisi yang tepat adalah langkah awal yang penting dalam menemani anak saat menonton TV. Mengenali konten yang sesuai dengan usia dan minat anak merupakan kunci utama untuk memberikan pengalaman menonton yang bermanfaat dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Anak-anak berada dalam tahap perkembangan yang berbeda-beda, sehingga penting bagi orang tua untuk memilih program yang sesuai dengan usia dan tingkat kematangan anak.Selain itu, penting juga untuk menyediakan variasi program yang seimbang antara edukatif dan hiburan.
Program-program pendidikan dapat membantu anak-anak belajar hal-hal baru, mengembangkan keterampilan, dan memperluas pengetahuan mereka. Di sisi lain, program hiburan dapat memberikan kesenangan dan relaksasi bagi anak-anak setelah seharian beraktivitas. Dengan menyediakan variasi program yang seimbang, kita dapat membantu anak-anak mengembangkan minat yang beragam dan merangsang perkembangan mereka secara holistik.
Mengatur Waktu dan Durasi
Idealnya anak punya jadwal harian, termasuk di dalamnya adalah jadwal nonton TV. Menentukan waktu dan durasi yang tepat untuk menonton televisi adalah hal yang penting dalam mendukung keseimbangan dan kesehatan anak.
Orang tua perlu memperhatikan pedoman kesehatan yang direkomendasikan untuk waktu yang dihabiskan di depan layar. Ini dapat mencakup batasan waktu harian atau mingguan untuk menonton televisi, serta memperhatikan rekomendasi usia terkait dengan durasi menonton.
Selain itu, menyusun jadwal menonton yang teratur dan seimbang dengan aktivitas lainnya dapat membantu mengintegrasikan pengalaman menonton televisi ke dalam rutinitas harian anak. Hal ini memungkinkan anak untuk memiliki waktu yang cukup untuk bermain di luar, belajar, berinteraksi sosial, dan berpartisipasi dalam kegiatan lain yang mendukung perkembangan mereka. Dengan memiliki jadwal yang terstruktur, anak-anak dapat belajar mengatur waktu dan menyeimbangkan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Terlibat Aktif dalam Proses Menonton
Terlibat secara aktif dalam proses menonton televisi bersama anak adalah kesempatan yang berharga untuk memperkuat hubungan orang tua-anak dan merangsang perkembangan kognitif mereka. Salah satu cara untuk terlibat adalah dengan mendiskusikan konten yang ditonton bersama anak. Dengan berbicara tentang cerita, karakter, atau tema yang muncul dalam program, kita dapat membuka ruang untuk percakapan yang berarti dan memperluas pemahaman anak tentang dunia di sekitar mereka.
Walau tidak selalu, tapi saya sudah mepraktikkan dan sering bertanya tentang apa yang anak-anak tonton. Karena kedua anak saya masih di bawah usia 6 tahun, jawaban mereka kadang dibumbui dengan cerita diri mereka sendiri. jangan khawatir, justru cara ini bisa mengembangkan daya nalar anak.
Walau sering juga saya tidak dipedulikan karena mereka asyik menghayati setiap adegan film seri kartun kesukaan, say atetap melakukan kegiatan ini. Kadang untuk menarik perhatian mereka, saya mengikuti cara bicara tokoh karakter dalam film tersebut, ikut bernyanyi, atau berakting sama.
Setelah mendapatkan perhatian anak-anak, maka akan lebih mudah untuk bertanya-tanya dan merangsang pemikiran kritis anak tentang apa yang mereka saksikan dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir analitis dan evaluatif. Orang tua dapat mengajukan pertanyaan yang mendorong anak untuk mempertimbangkan perspektif karakter, meramalkan apa yang mungkin terjadi selanjutnya, atau mengaitkan apa yang mereka lihat dengan pengalaman pribadi mereka.
Dengan cara ini, kita tidak hanya menjadi penonton pasif, tetapi juga membantu anak-anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang penting untuk kehidupan mereka di masa depan.
Melakukan Kegiatan Tambahan Setelah Menonton
Setelah menonton televisi, waktu yang berharga masih bisa dimanfaatkan untuk melibatkan anak dalam kegiatan yang mendukung perkembangan mereka. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan merangsang kreativitas anak melalui kegiatan terkait dengan apa yang mereka tonton. Misalnya, setelah menonton program tentang seni lukis, Sahabat dapat mengajak anak untuk mencoba mengekspresikan diri mereka melalui lukisan atau kerajinan tangan. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan keterampilan seni mereka, tetapi juga memperkuat hubungan antara orang tua dan anak melalui kegiatan yang bersifat kolaboratif dan kreatif.
Selain itu, penting juga untuk membahas pelajaran yang dipetik dari program yang ditonton dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah menonton program pendidikan atau informatif, luangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, setelah menonton film kartun yang mengangkat isu tentang lingkungan, Sahabat dapat membahas langkah-langkah kecil yang dapat diambil untuk melindungi alam sekitar, seperti daur ulang atau menghemat air.
Dengan melibatkan anak dalam kegiatan tambahan setelah menonton televisi, Sahabat tidak hanya memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan mendidik bagi mereka, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga dan mendukung perkembangan kreativitas dan pemikiran kritis mereka.
Kesimpulan
Ilmu parenting memang tidak ada habisnya. Urusan nonton televisi pun ada kiatnya. Semua tentu untuk kebaikan anak-anak dan kebahagiaan orang tua terutama ibu.
Menemani anak saat menonton televisi bukan sekadar mengawasi, tetapi juga merupakan kesempatan untuk membentuk hubungan yang kuat dan mendukung perkembangan mereka secara holistik. Dalam upaya ini, penting bagi orang tua untuk memperhatikan beberapa aspek kunci:
Memilih Konten yang Tepat: Dengan mengenali konten yang sesuai dengan usia dan minat anak, serta menyediakan variasi program yang edukatif dan hiburan yang seimbang, orang tua dapat memastikan bahwa pengalaman menonton anak-anak menjadi bermanfaat dan mendidik.
Mengatur Waktu dan Durasi: Menentukan batasan waktu menonton TV sesuai dengan pedoman kesehatan dan kebutuhan anak, serta menyusun jadwal menonton yang teratur dan seimbang dengan aktivitas lainnya, membantu menjaga keseimbangan dan kesehatan anak.
Terlibat Aktif dalam Proses Menonton: Dengan mendiskusikan konten yang ditonton bersama anak dan merangsang pemikiran kritis mereka tentang apa yang mereka saksikan, orang tua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis yang penting.
Melakukan Kegiatan Tambahan Setelah Menonton: Dengan merangsang kreativitas anak melalui kegiatan terkait dengan apa yang mereka tonton, dan membahas pelajaran yang dipetik dari program yang ditonton dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, orang tua dapat memperluas pengalaman menonton anak-anak menjadi kesempatan yang lebih bermakna dan mendidik.
Dengan memperhatikan semua aspek ini, orang tua dapat memastikan bahwa pengalaman menonton televisi anak-anak tidak hanya menjadi waktu yang menyenangkan, tetapi juga menjadi kesempatan berharga untuk mendukung perkembangan mereka secara holistik.
0 Comments