Urusan sampah ternyata paling banyak disumbang oleh rumah tangga loh. Tahukah Sahabat? Hal ini yang mendorong banyak pegiat lingkungan untuk mengajarkan cara membuat kompos di ember.
Menurut data dari dataindonesia.id, ruumah tangga berkontribusi sebanyak 42,23%
terhadap keseluruhan jumlah sampah nasional, yang mencapai 21,88 juta ton pada
tahun 2021. Wih, kebayang ngga peningkatannya di tahun 2023 ini?
Salah satu program penanggulangan sampah rumah tangga yang
sudah lama digiatkan di Surabaya, waktu saya masih tinggal di sana sampai tahun
2018, adalah dengan membuat composter alias unit pengolah sampah menjadi
kompos.
Sayangnya, ketika saya pindah ke Lawang, Kabupaten Malang,
di tahun yang sama, belum ada program yang sama di desa tempat saya tinggal.
Jadilah saya mencari tahu bagaimana cara membuat kompos di ember. Cek yuk
Apakah Kompos itu?
Kompos adalah materi organik yang kaya nutrisi yang
terbentuk melalui proses dekomposisi bahan-bahan organik yang dapat terurai,
seperti sisa-sisa dapur, limbah taman, dan bahan organik lainnya. Proses
komposting melibatkan membiarkan bahan-bahan tersebut mengalami dekomposisi
seiring waktu, dengan bantuan mikroorganisme seperti bakteri, fungi, dan
organisme pengurai lainnya.
Komposting adalah praktik berkelanjutan yang mengubah limbah
organik menjadi penambah tanah yang berharga, memberikan nutrisi esensial bagi
tanaman dan meningkatkan struktur tanah. Ini umumnya digunakan dalam kegiatan
berkebun dan pertanian sebagai cara alami dan ramah lingkungan untuk mendaur
ulang limbah organik dan meningkatkan kesuburan tanah
Bagaimana Kompos Bisa Membantu Mengurangi Sampah?
Kompos dapat mengurangi sampah dengan cara merubah limbah organik menjadi bahan berguna yang dapat digunakan kembali. Berikut adalah beberapa cara bagaimana kompos membantu mengurangi sampah:
1. Mendaur Ulang Limbah Organik
Kompos memanfaatkan limbah organik seperti sisa makanan, daun, dan dedaunan untuk diubah menjadi bahan kompos yang berguna. Sebagian besar limbah organik ini biasanya masuk ke tempat pembuangan sampah, tetapi dengan mengompos, mereka tidak lagi menjadi beban sampah.
2. Mengurangi Volume Sampah di Tempat Pembuangan Sampah
Dengan mengompos limbah organik, volume sampah yang dikirim
ke tempat pembuangan sampah berkurang signifikan. Ini membantu mengurangi
tekanan pada fasilitas pembuangan sampah dan memperpanjang umur pakai tempat
pembuangan sampah.
3. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Limbah organik yang membusuk di tempat pembuangan sampah dapat menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida. Dengan mengompos, limbah organik diolah secara aerobik, mengurangi produksi gas metana.
4. Mengubah Limbah Menjadi Sumber Nutrisi
Proses kompos mengubah limbah organik menjadi bahan kompos
yang kaya nutrisi. Bahan ini dapat digunakan kembali sebagai pupuk organik
untuk meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman.
5. Meminimalkan Penggunaan Kantong Plastik
Banyak limbah organik, seperti sisa makanan, sering
dibungkus dengan kantong plastik di tempat pembuangan sampah. Dengan mengompos,
pengguna dapat meminimalkan penggunaan kantong plastik untuk limbah organik,
membantu mengurangi limbah plastik.
6. Mendorong Kesadaran Lingkungan
Praktik mengompos juga membantu meningkatkan kesadaran
lingkungan dan mengajarkan masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola limbah.
Ini dapat mendorong budaya daur ulang dan pengelolaan limbah yang lebih
berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan potensi nilai dari limbah organik,
kompos menjadi solusi yang efektif dalam mengurangi volume sampah yang dibuang
ke tempat pembuangan sampah dan membantu mengarahkan masyarakat menuju praktik
pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan.
Cara Membuat Kompos di Ember
Nah, setelah mengetahui begitu pentingya peran komposting terhadap
lingkungan, maka sekarang waktunya belajar bagaimana cara membuat kompos di
ember. Yuk dipraktikkan.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
- Ember kecil dengan penutup (kapasitas minimal 5 liter).
- Bahan coklat (kaya karbon): Koran yang diiris halus, karton, daun kering, atau jerami.
- Bahan hijau (kaya nitrogen): Sisa dapur seperti kulit buah dan sayuran, ampas kopi, dan cangkang telur.
- Air.
Langkah-langkah:
1. Siapkan ember
- Pilih ember atau wadah kecil dengan penutup untuk menghindari bau dan hama.
- Lubangi atau beri lubang kecil pada penutup untuk ventilasi udara.
2 Susun lapisan bahan coklat dan hijau
- Mulai dengan lapisan bahan coklat di bagian bawah ember. Ini memberikan karbon untuk kompos.
- Tambahkan lapisan bahan hijau di atasnya. Ini memberikan nitrogen untuk membantu dalam dekomposisi.
- Terus bergantian antara lapisan bahan coklat dan hijau. Usahakan keseimbangan, tetapi agak lebih banyak bahan coklat.
4. Basahi bahan
- Semprotkan air di atas lapisan saat Sahabat menambahkannya untuk menjaga kelembaban kompos.
- Bahan harus lembab, bukan basah.
5. Aduk Isi Ember
- Aduk isinya setiap beberapa hari untuk memberikan sirkulasi udara.
- Sahabat dapat menggunakan sekop kecil atau tongkat untuk mengaduk
6. Tutup Rapat
- Tutup rapat setiap setelah menambahkan atau mengaduk untuk menjaga lingkungan kompos tetap terkendali.
7. Cek dan sesuaikan
- Awasi kompos Sahabat.
- Jika terlalu basah, tambahkan lebih banyak bahan coklat.
- Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air.
8. Pemanenan Kompos
- Setelah beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung kondisi, kompos Sahabat seharusnya sudah siap. Aroma tanah yang kaya akan tercium, dan bahan asli akan tidak dikenali.
- Pindahkan kompos ke taman atau tanaman pot Sahabat, sambil meninggalkan bahan yang belum selesai untuk terus mengompos.
- Ingatlah, proses pengomposan adalah proses alami, dan mungkin diperlukan eksperimen untuk menemukan keseimbangan yang tepat sesuai dengan kondisi spesifik Sahabat. Sesuaikan rasio bahan coklat dan hijau, dan pantau tingkat kelembaban untuk pengomposan yang optimal.
Kesimpulan
Dalam menutup pembahasan mengenai cara membuat kompos di ember, dapat disimpulkan bahwa mengompos adalah langkah yang sederhana namun berdampak besar dalam mengelola sampah organik dan menciptakan pupuk alami yang berguna bagi tanah. Dengan mengumpulkan bahan organik seperti sisa makanan, daun kering, dan potongan tanaman, serta menjaga keseimbangan antara bahan hijau dan coklat, kita dapat menciptakan kompos yang kaya akan nutrisi.Proses ini dapat
dilakukan dengan mudah di rumah menggunakan ember atau wadah lainnya.
Melibatkan diri dalam kegiatan mengompos tidak hanya mendukung praktik
pengelolaan sampah yang berkelanjutan, tetapi juga memberikan kontribusi
positif terhadap lingkungan dan pertanian lokal. Dengan demikian, membuat
kompos di ember adalah langkah praktis dan ramah lingkungan untuk mendukung
keberlanjutan dan kesehatan tanah.
0 Comments