10 Cara Mudah Mengatasi Masalah Sampah Plastik di Sekolah

 

Mengatasi sampah plastik

Sustainability alias keberlanjutan adalah kunci untuk menjamin masa depan planet ini, dan itu berarti kita harus mewariskan kebiasaan daur ulang yang baik kepada anak-anak kita. Setuju kan Sahabat?


Di mana lagi tempat yang lebih baik untuk memulainya selain di rumah atau di sekolah? Kali ini pembahasan tentang cara mengatasi masalah sampah plastik di sekolah ya. Tentunya dengan cara yang mudah dan pasti bisa diterapkan.


Lihatlah cara-cara sederhana berikut yang dapat membantu mengurangi jumlah plastik yang digunakan di dalam dan di luar ruang kelas. Oh ya, cara-cara berikut penting juga untuk disebarluaskan infonya, terutama untuk para blogger termasuk para blogger Semarang agar makin banyak orang yang aware terhadap masa depan bumi kita.

 

1. Gunakan Botol Air Yang Dapat Digunakan Kembali


Ucapkan selamat tinggal pada botol plastik sekali pakai! Alias biasakan anak-aak untuk tidak lagi membeli air minum dalam kemasan. Membawa botol yang dapat digunakan kembali adalah cara yang bagus untuk mengurangi penggunaan plastik dan juga menghemat uang.


Jika dimungkinkan, sekolah bisa menydiakan galon isi ulang sehingga siswa bisa mengisi ulang botol air minumnya dengan gratis. Uang untuk membeli air isi ulang ini didapat dari hasil penjualan sampah yang bisa didaur ulang di lingkungan sekolah. Manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh para murid kan?


Atau jika memang belum bisa mandiri mengelola penyediaan air minum isi ulang gratis untuk siswa, maka siswa bisa membeli dengan harga lebih murah dibanding harag air minum dalam kemasan. Dorong anak-anak untuk mengisi ulang botol mereka dan meletakkannya di dalam tas sekolah sebagai bagian dari rutinitas pagi mereka.

 

2. Kurangi Penggunaan Plastik Dalam Bekal Sekolah


Sahabat, salah satu cara paling efektif untuk mengurangi sampah plastik adalah mengurangi penggunaan plastik dalam bekal sekolah anak. Hindari membawa makanan yang sudah dikemas plastik.


Buatkan anak-anak bekal sendiri dan bawa ke sekolah dalam kotak makan. Memang butuh waktu tapi sbeenarnya menghasilkan bekal anak yang menarik dan enak dimakan adalah tantangan yang sangat satisfying jika berhasil dibuat.


Buat bekal yang bisa disiapkan pada malam sebelumnya, di pagi hari tinggal menghangatkan atau menggoreng saja. Jika perlu siapkan daftar makanan untuk seminggu penuh untuk menghemat waktu.


Oh ya, pertimbangkan untuk membawa sendok atau garpu (atau spork!) di dalam tas bekal. Kurangi membawakan anak sendok dan garpu plastik sekali pakai.


3. Pilih Barang Yang Dapat Digunakan Kembali Untuk Acara Kelas

Piring, gelas, dan alat makan plastik sering digunakan dalam acara kelas. Menggunakan piring dan alat makan yang dapat digunakan kembali adalah cara baik untuk mengurangi penggunaan plastik di dalam kelas.


Acara kelas bukan hanya yang dilakukan di dalam lingkungan sekolah saja ya Sahabat. Ketika siswa ada kegiatan luar seperti outbond, traveling bersama teman-teman, atau kegiatan luar sekolah lainnya, sangat penting untuk membuat siswa tetap pada kebiasaan sadar sampahnya. 


4. Ruangan Guru Bebas Plastik

Tak hanya siswa, guru pun harus mendukung gerakan minim sampah plastik. Dulu, waktu saya masih bersekolah, guru mendapat minuman teh dalam gelas kaca yang diantar oleh petugas dapur sekolah.


Sekarang mungkin sangat jarang ditemui. Guru biasanya diberi air mineral dalam kemasan gelas plastik. Nah mengapa tidak kembali lagi ke masa lalu? Tidak ribet asal ada kemauan, lagi pula segelas teh hangat dengan atau tanpa gula lebih enak di perut di pagi hari. Ya kan?

 

5. Gunakan Tote Bag

Tote bag adalah cara terbaik untuk membawa barang-barang. Mudah dilipat dan dibawa ke mana-mana, membuatnya menjadi tambahan praktis untuk tas sekolah anak

 

Tote bag yang dapat digunakan kembali ini terbuat dari katun alami 100% dan merupakan hadiah ramah lingkungan yang sempurna untuk para siswa atau para guru lainnya.

 

6. Manfaatkan Kemasan Ulang

Beberapa kemasan dapat disimpan dan dimanfaatkan kembali untuk membuat hal-hal baru. Jadi, alih-alih membeli perlengkapan baru untuk kelas, siswa dan guru bisa mencoba membuatnya sendiri.

 

Sebagai contoh, karton susu dapat diolah menjadi tempat penyimpanan barang seni dan kerajinan. Atau, wadah yogurt dapat digunakan sebagai tempat pensil warna. Atau, mengapa tidak menggunakan wadah cuci tangan bekas sebagai dispenser cat untuk menghindari tumpahan dan siswa menuangkan lebih dari yang mereka butuhkan. Kemungkinan tak terbatas!

 

7. Gunakan Bahan Daur Ulang Untuk Proyek Seni

Menggunakan kembali bahan di kelas untuk sesuatu yang kreatif dapat menjadi cara yang bagus dan mudah untuk menunjukkan kepada anak Anda cara mengurangi sampah.


Bahan yang dimanfaatkan kembali dapat menjadi proyek seni yang hebat untuk kelas seni rupa, mendorong anak-anak untuk berkreasi. Murid-murid Anda dapat membersihkan botol air plastik untuk membuat vas atau tempat pensil, membuat patung, atau bahkan membuat alat musik sendiri.

 

8. Memudahkan Daur Ulang Demi Mengurangi Masalah Sampah Plastik Di Sekolah

Menghilangkan semua limbah plastik akan sulit. Tetapi tempat sampah daur ulang akan memungkinkan siswa dan warga sekolah lebih sadar tentang seberapa banyak plastik yang Anda gunakan dan buang.

 

Mudahkan daur ulang dengan menempatkan tempat sampah daur ulang di area yang bijaksana. Sebelah printer dan fotokopi adalah tempat yang pas. Letakkan sampah daur ulang di banyak tempat, di dalam maupun luar kelas.

 

Gunakan poster dan tanda yang jelas untuk mendorong semua orang untuk menggunakan tempat sampah daur ulang, dan membuang sampah dengan benar. Menyediakannya tempat sampah yang mudah diakses akan memudahkan warga sekolah meilah sampah sejak awal.


Menciptakan kebiasaan seperti ini akan menghasilkan lebih banyak sampah yang didaur ulang. Guru juga harus aktif mengajarkan cara memilah sampah, sehingga kebiasaan baik akan tercipta.

 

9. Memberikan Panduan Kepada Orang Tua

Kerja sama tentu diperlukan antara pihak sekolah dengan orang tua untuk mengurangi masalah sampah plastik di sekolah


Terkadang orang tua tidak memahami pentingnya mengurangi sampah karena seringkali produk dengan plastik dibawa dari rumah.

 

Banyak plastik di sekolah berasal dari bekal makan siang, jadi coba sebarkan informasi kepada orang tua siswa untuk menunjukkan kepada mereka bahwa sekolah serius dalam mengatasi masalah lingkungan.

 

10. Memberikan Pendidikan Kepada Anak-Anak Tentang Limbah Plastik

Pendidikan benar-benar menjadi  kunci utama. Jadi sangatlah penting untuk menjelaskan mengapa daur ulang sangat dibutuhkan.


Para guru bisa membuat materi presentasi atau video singkat menarik untuk mengajari anak-anak apa artinya daur ulang, bahan apa yang dapat didaur ulang, dan bagaimana cara mendaur ulang produk sehari-hari. Cara ini juga bisa mendorong mereka untuk mempertimbangkan bagaimana plastik dapat merusak lingkungan dan pilihan apa yang dapat mereka buat untuk membantu mengurangi kerusakan bumi.

 

Dalam upaya untuk mengurangi masalah sampah plastik di sekolah, langkah-langkah sederhana dapat diambil untuk mendorong praktik berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kembali bahan, seperti botol air plastik untuk membuat vas atau patung, serta memilih alat tulis yang bebas plastik, kita dapat mengajarkan anak-anak tentang kreativitas dan tanggung jawab lingkungan. 


Penempatan tempat sampah daur ulang di lokasi yang strategis, seperti ruang printer dan fotokopi, akan membantu meningkatkan kesadaran terhadap penggunaan dan pembuangan plastik. Pendidikan kepada anak-anak dan orang tua tentang pentingnya mengurangi limbah plastik, serta memberikan panduan praktis, dapat menjadi langkah proaktif menuju lingkungan sekolah yang lebih hijau.

 

Dengan bersama-sama mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan ini, kita tidak hanya membantu melindungi planet, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan pada generasi mendatang. Jadi, mari bersama-sama menjaga keindahan dan keberlanjutan dunia ini untuk masa depan yang lebih baik.

 

Postingan ini diikutsertakan dalam eco literasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3Dop Ibuku Content Creator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Post a Comment

0 Comments

advertise