![]() |
Photo by Leah Kelley from Pexels |
Ketika lewat sebuah SD di dekat rumah, saya selalu melihat
anak SD sibuk menenteng jajanan dengan aneka warna menarik. Jenis jajanan
sebenarnya tidak istimewa, tapi bentuk dan warnanya memang menarik untuk
dilihat. Misalnya kue crepes, kue ini di mall biasanya bukan primadona, tapi di
SD jadi favorit karena dijual murah dengan bahan murah tetapi penampilannya
sungguh menggoda. Topping warna-warninya yang sangat menarik. Belum lagi aneka
minuman berwarna yang disasar anak SD kehausan selepas pelajaran olah raga.
Nah, sebenarnya mengapa sih jajanan SD selalu dibuat dengan
warna mencolok? Ternyata ada penjelasan ilmiahnya loh. Berikut 4 alasan jajanan
SD dibuat dengan warna-warna terang dan mencolok.
1. Dikenal Sejak bayi
Jauh sebelum anak-anak mengucap kata pertamanya, mereka
sudah belajar untuk membedakan objek. Cara membedakannya adalah tentu saja
dengan melihat warna. Karena itu anak-anak lebih tertarik pada warna-warna
terang atau mencolok. Kemampuan melihat anak mulai berkembang sejak bayi usia 5
bulan. Warna adalah hal penting dalam masa pertumbuhan anak dari usia bayi. Jadi
tentu saja, makanan berwarna, sebagai salah satu benda/objek menjadi salah satu
yang digemari anak-anak karena warnanya.
2. Asosiasi Warna
Dari kecil, karena anak sudah belajar mengenali objek lewat
warna dibanding pelajaran lainnya, maka anak sudah bisa mengasosiasikan suatu warna
dengan objek tertentu. Misalnya, mereka mengasosiasikan warna merah dengan
apel, warna kuning dengan pisang, hijau dengan dedaunan, dan lain sebagainya.
Warna-warna yang terang lebih disukai karena anak-anak dari kecil sudah punya
asosiasinya sendiri. Warna yang lembut kurang terlihat dan kurang menarik
perhatian bagi mereka. Warna yang terang lebih mudah dikenali atau
diasosiasikan. Karenanya, kemasan makanan, atau warna makanan makin mencolok
makin disukai anak-anak.
3. Anak-Anak Suka Bermain
Dalam hal makan-memakan pun anak-anak sebenarnya suka
melihat makanan yang fun. Nah makanan
yang fun alias menyenangkan tentu saja yang menarik baik bentuk maupun warna.
Rasa boleh jadi yang belakangan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Just Kid Inc. pada 3 kelompok usia anak, yaitu usia 2-5 tahun, 6-8 tahun,
dan 9-12 tahun. Studi ini menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik makanan
yang menurut mereka menyenangkan untuk dimakan, salah satunya adalah warna.
4. Warna Mempengaruhi Mood
Sudah ada banyak penelitian yang menyatakan bahwa warna bisa
mempengaruhi mood seseorang. Nah,
terlebih apda anak-anak, hal ini sangat kentara. Anakp-anak akan merasa nyaman
dan senang terhadap warna-warna terang seperti merah dan oranye. Warna-warna
yang lembut punya efek menenangkan.
Secara ilmiah penjelasannya adalah, warna yang dari objek
yang dilihat anak-anak mengandung energi elektromagnetik yang tersebar dalam
frekuensi yang berbeda. Tubuh, juga punya frekuensinya sendiri. Ketika mood
terasa kurang baik maka tubuh akan secara tak sadar memenuhi keinginan itu
dengan mengambil frekuensi yang pas atau sesuai dengannya. Salah satunya ya
lewat konsumsi makanan dengan warna yang memperbaiki mood.
Wah, ternyata menarik juga ya alasan mengapa anak SD suka dengan jajanan berwarna terang. Tak mengherankan, makin terang warnanya, makin disuka jajanannya. terlepas dari keamanan pewarna makanan tersebut, 4 hal ini bisa dijadikan referensi untuk membuat jajanan di rumah yang lebih sehat buat si kecil.
3 Comments
Dari anak-anak sudah diajarin warna warni yaa.. tapi kok ada yg suka warna gelap saja miss?
ReplyDeleteWarna favorite sih hehe
Bukan diajarin sih, lebih tepatnya terjadi secara alami. Kalo ada yang suka warna gelap (mungkin seiring dengan dia dewasa) itu bisa jadi karena pengaruh mood. Bisa jadi mood kakak galau mulu hihihihi..upps
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete