“Berbulan-bulan menanti, berhari-hari teracuni, berjam-jam
duduk dan berdiri, dua jam menari, sebulan kemudian terdokumentasi.”
Ijinkan saya membuat kutipan untuk mengawali tulisan saya kali ini. Khusus penggemar K-pop ini mungkin mneraik, buat Anda penggemar K-pop, baca sajalah. Toh semua yang ada di blog ini kan tentang saya dan semua yang saya alami. Jika Anda sudah berada di halaman ini, buat apa mundur, silakan dinikmati J
Ijinkan saya membuat kutipan untuk mengawali tulisan saya kali ini. Khusus penggemar K-pop ini mungkin mneraik, buat Anda penggemar K-pop, baca sajalah. Toh semua yang ada di blog ini kan tentang saya dan semua yang saya alami. Jika Anda sudah berada di halaman ini, buat apa mundur, silakan dinikmati J
Usia saya memang tidak lagi remaja, tapi kegemaran saya akan
idol group BIGBANG sepertinya tidak akan terobati. Saya tidak akan membahas
panjang lebar mengapa saya menyukai grup tersebut. Kali ini saya hanya berbagi
cerita tentang pengalaman pertama saya nonton konser solo anggota BIGBANG yang
bernama Taeyang.
Tahun lalu sekitar bulan Juni 2014 Taeyang, personil BIGBANG
yang bersuara emas ini meluncurkan album solo keduanya yang berjudul RISE. Nama
panggung Taeyang sendiri dalam bahasa Korea artinya matahari. 4 tahun setelah
meluncurkan album pertamanya dia benar-benar terbit dan bersinar, sesuai logo
album dan nama albumnya RISE. Saya suka hampir semua lagu di album itu. Sebesar
apapun rasa cinta saya padanya toh tetap saja saya tidak mampu menghafalkan
lirik 1 lagu secara utuh, apalagi 1 album ha ha.
Saya mengikuti berita tentang konsernya di ASIA yang
sebenarnya cuma dilangsungkan di Seoul, Korea Negara asalnya dan jika tidak
salah di 4 kota Jepang lainnya. Ini to yang dinamakan Asia? Ha ha. Ketika iklan
dan promosi tentang konser ASIA-nya meledak saya sudah sempat cemas, apakah
saya punya cukup uang dan waktu untuk menabung untuk bisa pergi ke konser
tersebut. Beruntung konser hanya terselenggara di “ASIA”. Sekitar 2 bulan
setelahnya promosi, kabar akan konser INTERNASIONAL alias WORLD TOUR mulai
disebarkan oleh pihak manajemen. Di saat itulah saya mulai panik. Setengah
berharap Indonesia akan masuk daftar dan setengah berharap konser tidak
dilangsungkan dalam waktu dekat. Ketika saya tahu Indonesia masuk dalam daftar
saya langsung senang plus tidak bisa tidur. Perlu Anda tahu, berdasarkan tes
kepribadian saya adalah tipe mediator (INFP) yang imajinatif dan lebih sibuk memikirkan
hal-hal yang sifatnya imajiner dibandingkan dengan kenyataan yang ada. Jadi
bukannya saya sibuk memikirkan mengatur jadwal kerja, menghitung keuangan
dengan cermat, dan lainnya saya malah mulai membayangkan perjalanan saya
kira-kira seperti apa, bentuk panggungnya seperti apa dll.
Pada aplikasi jadwal konser yang kemudian terupload di
Facebook resmi Taeyang, nama Indonesia tercantum setelah Singapura tanpa
tanggal, waktu, dan tempat konser. Saya mulai membuat prediksi kapan konser
akan dilaksanakan dengan melihat pola waktu konser pada jadwal di Negara lain
yang sudah ada. Saya lihat konser dilaksanakan di hari Sabtu atau Minggu. Maka
saya memprediksi konser akan berlangsung di bulan Februari. Sambil tetap
berharap konser dilaksanakan di bulan Maret setelah gajian atau di akhir Maret
yang tampaknya tidak mungkin J
jadwal konser di aplikasi FB Taeyang |
Hari demi hari saya ikuti informasinya, sampai di bulan
November muncul jadwal konser di China yang jatuh pada bulan Januari. Melihat
daftar jumlah Negara dan waktu konser saya langsung mengira bahwa konser pasti
akan dilaksanakan pada hari Sabtu bertepatan dengan Valentine’s Day, dan tidak
mungkin mundur karena pada tanggal 19 Februari adalah Hari Raya Imlek yang juga
dirayakan oleh orang Korea. Jadi prediksi saya adalah pada tanggal 14 Februari.
Dengan dugaan tak berdasar ini saya makin mantab untuk pergi ke konser dan
mudah mengkalkulasi dana yang harus saya kumpulkan. Niat saya Cuma 1, nonton di
kelas VIP.
Saya mulai rajin mengikuti aneka forum fan dan event organizer yang sekiranya ditunjuk
menjadi partner untuk konser Taeyang. Dan akhirnya setelah berbulan-bulan
menguntit semua media social dan menunggu promosi konser datang. Jadwal muncul
dan EO yang sudah ditunjuk sebagai partner mulai memberikan aba-aba pada semua
penggemar di social media untuk bersiap-siap menghadapi konser. Sesuai waktu
yang dijanjikan pihak EO, Synergism Entertainment membuat posting harga tiket
dan lokasi/venue konser. Lokasinya di Tennis Indoor Senayan dan harga tiketnya
mencengangkan!
Tiket K-pop yang saya tahu bisanya berkisar antara 500,000
untuk kelas paling murah dan 2 juta untuk VIP. Kali ini tiket paling murah
dijual seharga 1,250,000 untuk duduk di kelas tribun di sisi kiri dan kanan
panggung. 1,750,000 untuk kelas festival, berdiri di depan panggung, dan kelas
VIP seharga 2,5 juta yang bisa duduk di belakang kelas festival. Wow! Saya
kaget dengan harganya. 2,5 juta untuk VIP, oh tidak. Budget saya untuk konser
ini tidak melebihi 2 juta rupiah. Saya masih harus memperhitungkan biaya
akomodasi ke Jakarta juga. Hal ini membuat saya gugup dan kepala mulai
berhitung matematis yang hasilnya tetap saja membuat pening he he.
Seating plan yang beda jauh dengan kenyataannya, Karena penonton tidak banyak maka panggung tidak seperti yang digambarkan di info iklan ini. |
Saya sempat berpikir untuk nekad membeli tiket untuk kelas
VIP. Tidak erbayang di usia saya yang 30 tahun saya harus berdiri selama 2 jam
berhimpitan dengan gadis-gadis muda lainnya. Oh..ya saya tidak setua itu he he.
Setelah saya melihat venue konser dari denahnya dan membaca beberapa tuisan di
blog tentang konser lain yang diadakan di Tennis Indoor Senayan saya
berkesimpulan bahwa nonton di VIP terlalu jauh dari panggung. Saya juga sempat
membaca blog Christian Sugiono, suami Titi Kamal yang menyarankan untuk nonton
di kelas festival. Bisa bebas berjoget dan mengekspresikan diri walaupun
kemungkinan kualitas suara tidak terlalu bagus karena suara yang didengar belum
“ter-mixing” dengan baik karena suara langsung dari band. Selain itu resiko
tidak bisa melihat penyanyi dengan jelas juga pasti ada. Saya bisa membayangkan
konser Taeyang dengan penari latarnya pasti tidak bisa tampak sempurna, beda
dengan mereka yang duduk di VIP. Tapi ah..saya ingin benar-benar larut dalam
suasana konser bukan sekedar duduk dan menikmati konser. Di konser ini saya
harus “all out”, jadilah saya berusaha mengumpulkan uang untuk membeli tiket konser.
Rejeki memang tidak lari ke mana-mana, tapi kalo bukan
rejeki juga pasti tidak akan sampai di tangan kita. Saya berencana meminjam
kartu kredit atasan saya jadi saya bisa lebih leluasa mengatur keuangan saya
dan tidak akan tersedot hanya untuk konser ini. Kabar baiknya adalah atasan
saya bilang bahwa saya tidak perlu membayar konser ini, ya tiket konser ini
gratis untuk saya dari si bos. Ini bonus saya kata beliau. Alhamdulillah!
Hore!!! Dari hari H semenjak penjualan tiket dikeluarkan saya langsung berburu
dengan data kartu kredit dari atasan. Website oenjualan online macet, traffic
sangat tinggi. Wuih…siapa bilang harga tiket yang saya sebut itu terlalu
tinggi? Buktinya ratusan orang menyerbu. Toh ada masalah dengan kartu kredit
atasan saya sehingga sampai kurang lebih H+4 dari penjualan pertama saya baru
berhasil membelinya. Selama proses ini saya tdak bisa tidur tenang. Saya takut
kehabisan tiket ha ha ha. Si bos sih dengan santainya berkata dengan harga
setinggi itu tidak mungkin sold out cepat. Kecuali kelas yang paling murah. Ah
tetap saja saya deg-degan tidak karuan.
Saya dan bukti pembelian tiket :) |
Sampai ketika bukti pembelian, yang kemudian harus ditukar
dengan tiket asli di hari H, ada di tangan saya, masih juga saya dihantui
Taeyang. Ha ha saya mimpi 2 kali. Mimpinya terlalu nyata dan menegangkan. Mimpi
pertama adalah saya datang ke acara. Venue acara kecil, tidak terlalu besar.
Parahnya saya tdiak bisa masuk karena saya tidak membawa kartu kredit atasan
saya! Sekedar diketahui untuk pembelian online dengan kartu kredit harus
membawa surat kuasa, kartu kredit asli si pemilik, dan juga KTP asli pemilik.
Nah di mimpi saya kartu kredit dan KTP tidak saya bawa. Saya melongo dan
nelangsa di mimpi saya. Sedih sudah sampai di Jakarta tapi tidak membawa
persyaratan itu. Di mimpi saya, petugas tidka bisa membantu. Pokoknya saya
super sedih dan panik. Sial! Ketika saya bangun, saya sedikit ketakutan. Oh
semoga ini bukan pertanda jelek. Kenyataannya? Saya hampir lupa membawa KTP dan
kartu kredit itu! Untung diingatkan atasan saya. Saya mengambilnya di siang
hari sebelum keberangkatan saya. Oh Tuhan..betapa… ha ha
Mimpi kedua akan saya ceritakan di posting saya lainnya
karena yang ini berkaitan dengan kenyataan. Rejeki yang tidak sampai di tangan
saya adalah, saya tidak mendapat undian untuk memenangkanacara Meet and Greet
alias ketemu Taeyang dan juga acara soundcheck alias melihat gladi bersih tepat
sebelum acara dimulai. Semua pembeli diundi untuk mendapat kesempatan ini tapi
oleh pihak promotor porsi tambahan untuk pemenang undian ditambah mendekati
hari H ketika penjualan tiket masih jauh dari yang diharapkan. Saya sempat
membaca keluhan promotor di Twitter tentang sepinya penjualan. Saya makin panik.
Saya takut konser dibatalkan seperti konser K-pop lain yang dijadwalkan akan
dilaksanakan bulan Desember tahun 2014. Masalahnya saya sudah membeli tiket
pesawat dan tiket kereta api. Dalam semua kecemasan dan doa-doa saya he he,
untunglah konser tetap berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan.
Jadi selama sebulan lebih menunggu konser Taeyang yang jatu
tepat di hari kasih sayangtidur saya tidak tenang, pekerjaan terganggu karena
pikiran saya sudah melayang-layang kesana kemari, dan di waktu luang saya
lamunan saya menuju ke konser dan konser. Seperti biasa mendekati konser saya
malah tidur nyenyak dan pikiran saya secara otomatis berhenti memikirkan
Taeyang. Itu karena saya sudah capek menunggu dan menginginkan konser ha ha.
Persiapan konser akan saya tulis di posting ini.
0 Comments