Sumber gambar www.collider.com |
Apakah Anda
berpikir tentang hal yang sama dengan saya? Oh ubahlah pikiran itu. Setelah
menonton film Planet B-Boy (yang awalnya saya pikir adalah film drama tentang penari
Hip Hop macam Street Dance) yang merupakan film dokumenter tentang Hip Hop yang
sebenarnya pemahaman saya tentang Hip Hop langsung berubah 360 derajat. Film
ini menceritakan tentang Hip hop, breakdance,
b-boy, dan juga kejuaraan dunia breakdance
yang berlangsung di tahun 2005 (yup 7 tahun yang lalu).
Hip Hop
bukanlah rap. Hip Hop sebenarnya adalah budaya yang terdiri dari 4 elemen yaitu
breakdance, MC, grafiti, dan DJ.
Tarian hip hop, disebut breakdance,
juga bukan tarian asal-asalan. Tarian ini diciptakan sesuai kepribadian masing-masing
penarinya. Tiap tarian dan gerakan dari seorang penari adalah
khas dari dirinya, menggambarkan jiwanya.
Inspirasi
sebuah tarian atau gerakan bisa bermacam-macam. Pada umumnya breakdance
boy (penari breakdance),selanjutnya
disebut b-boy, memasukkan unsur kung fu; senam; dan gerakan-gerakan James
Brown. Gabungan dari gerakan-gerakan ini akan menjadikan breakdance sebagai tarian yang khas (spesifik).
Breakdance bermula di Amerika Serikat dilatarbelakangi
oleh kondisi sosial ekonomi yang terpuruk di tahun 1960-an. Keadaan ini
mendorong beberapa anak muda untuk mengekspresikan jiwa bebasnya dalam tarian. Breakdance kemudian berkembang pesat dan
mencapai puncak kepopulerannya di tahun 1970-an. Semua orang menggilai breakdance. Terlebih setelah film “Flashdance” memasukkan breakdance ke dalam salah satu adegannya. Saat itu film ini
adalah film yang paling ditunggu. Bukan karena drama atau adegan percintaannya
tapi para penggemar breakdance menantikan
adegan ketika sang actor ber- breakdance ria.
Grup-grup b-boy Amerika seperti Rock
Steady Cool dan New York City Breakers menjadi idola para remaja seluruh dunia,
khususnya di Eropa saat itu.
Kepopuleran breakdance makin menjadi dan parahnya
semakin dieksploitasi semakin buruk tarian breakdance
ini. Orang-orang hanya mnearikan tarian patah-patah (break-dance) tanpa benar-beanr memaknai tarian ini. Setelah
eksploitasi dan komersialisasi breakdance
di tahun 1980-an, tarian ini mulai kehilangan pamornya.
Seorang b-boy dari Jerman berusaha menghidupkan kembali breakdance . Alih-alih berpangku tangan dan menyerah pada menurunnya pamor breakdance ia menggagas kompetisi breakdance internasional yang dilangsungkan pertama
kali di tahiun 1990. Saat itu respon penonton belum besar. Hanya sekotar
500-800 orang yang datang menyaksikan kompetisi yang digerlar di Jerman itu.
Tujuan utama dari digelarnya kompetisi ini adalah untuk tetap menunjukkan
eksistensi b-boy. Tujuan lainnya adalah menunjukkan tingkat
menari yang tinggi yang dihasilkan oleh kerja keras dan latihan tanpa mengenal
lelah dari para penarinya. Sang penggagas kompetsi ini tidak ingin hasil
latihan berbulan-bulan dari b-boy berakhir
begitu saja, harus ada wadah yang bisa mengangkat potensi dan juga menghargai
kemampuan b-boys dari seluruh dunia. Dengan
adanya kegiatan ini diharapkan juga para b-boys
bisa berkarir secara professional,
menjadi bintang iklan dan lain sebagainya.
Kompetisi ini digelar setiap tahun di awal musim panas
di Jerman. Ada babak
penyisihan yang harus dilewati oleh peserta dari 18 negara. Tiap negara
mengirimkan 1 wakil yang akan bertanding di final BOTY (Battle of The Year) di Volkswagenhalle di kota Braunschweig, Jerman. Pada perkembangannya lokasi ini dipakai sampai
tahun 2010 dan tahun-tahun selanjutnya bertempat di Montpellier, Prancis.
Di
film yang saya tonton yang diambil di tahun 2005 ada beberapa tim yang
ditampilkan. Mereka adalah tim Ichigeki dari Jepang, Phase-T dari Prancis,
Knuckle Head Zoo dari A.S, serta The Gamblerz dan Last for One-keduanya dari
Korea Selatan. Dikisahkan dalam film ini kehidupan dan perjuangan para b-boys sampai mereka mencapai mimpinya
berlaga di kejuaraan internasional. Sangat menarik dan menginspirasi sekali
lagi ceritanya membuat saya terkejut, terpana, dan tersihir, perpaduan
ketiganya. WOW..
Ichigeki
adalah tim yang pernah berlaga di final BOTY pada tahun 2002. Dalam kelompok
ini (saya tidak ingat berapa jumlah anggotanya) masing-masing anggota punya
cerita tentang kegigihan mereka menari. Diceritakan oleh salah satu juri bahwa
tim Jepang punya kreativitas dan inovasi yang sangat bagus jauh melebihi tim
dari negara lainnya. Tim ini berlatih sesudah mereka bekerja dan menggunakan
salah satu tempat kosong di stasiun kereta api.
Penampilan Ichigeki di final BOTY 2005
Salah
satu anggotanya adalah seorang bapak muda dari seorang bayi yang harus
kehilangan pekerjaannya di tahun sbelumnya karena harus mengikuti kejuaraan dunia di Jerman
(2002). Tim mereka kalah di saat itu. Bagaimanapun juga niat dan tekad yang
membara tidak menyurutkan langkahnya. Setali tiga uang, ketua tim Ichigeki
adalah seorang DJ, b-boy dan juga
penjual teh di toko milik keluarga. Ayahnya sudah meninggal karena kanker dan
ia menari untuk mengekspresikan rasa cinta dan semangatnya pada sang almarhum.
Tim
Phase-T dari Prancis mendapat julukan penari terbaik dari seorang juri. Orang-orang Prancis dikenal akan kemampuannya dalam menari. Tim
ini juga punya cerita lain. Tim yang berasal dari kota kecil Chelle yang
berpenduduk 45000 jiwa ini terdiri dari para remaja kulit hitam sebagian adalah
imigran/anak imigran Afrika Utara. Menariknya ada seorang bocah kecil kulit
putih berusia sekitar 12 tahun yang menjadi anggota tim. Ia sangat senang
menari di antara anggota lain. Ia merasa anggota yang lain adalah kakaknya.
Sang ibu awalnya menentang, terutama karena ia dulunya rasis. Ia takut ada hal
buruk terjadi pada anaknya karena dikelilingi remaja kulit hitam. Toh dengan
tarian semua kekhawatirannya menghilang. Ia bisa menerima kecintaan anaknya
sebagai b-boy.
Penampilan Phase-T di final BOTY 2005
Tim Knuckle
Head Zoo adalah salah satu tim yang sudah bermain secara professional. Ini
karena mereka tinggal di Nevada, Negara bagian tempat kota hiburan Las vegas
berada. Mereka biasanya bermain di klub malam dan mendapatkan bayaran dari
aksinya. Mereka sangat ongin menjadi juara pada BOTY karena hip hop sejatinya
berasal dari negara mereka A.S. Mereka ingin mengembalikan kejayaan b-boys di Amerika. Orang tua salah satu anggota menceritakan
besarnya dukungan mereka pada putra mereka dan teman-temannya di tim ini. Berbalik
180 derajat dengan yang terjadi di tim Phase-T.
Penampilan Knuckle Head Zoo di final BOTY 2005
2
tim lainnya di film ini adalah tim The Gamblerz yang menjadi juara bertahan di
tahun sebelumnya (2004) dan tim Last for One dari Korea Selatan. b-boys Korea Selatan dianggap sebagai b-boys yang paling tinggi teknik menarinya. Mereka
tidak mau hanya menarikan teknik-teknik biasa yang umum dipakai. Mereka mencari
teknik-teknik yang sulit dan mampu menghadirkannya secara apik. Karena The
Gamblerz adalah juara bertahan maka mereka langsung lolos ke babak selanjutnya,
dan Korea Selatan mendapat satu jatah lagi untuk wakilnya yang diisi oleh tim Last
for One.
Penampilan The Gamblerz di final BOTY 2005
Semenjak mengikuti BOTY The Gamblerz sering
mendapat tawaran iklan dan menggung di berbagai acara. Mereka mendapat bayaran
dan mereka sangat senang dangan pencapaiannya. Anggota tim berlatih mulai
tengah malam dan pulang sampai sekitar pukul 5 atau 5:30. Jika ada pertunjukan
keesokan harinya mereka bahkan bisa tidak tidur sama sekali.
Kontrasnya, tim
Last for One berasal dari keluarga menengah ke bawah. Mereka sebekumnya memenangkan kejuaraan lokal
dan belum pernah ke ibu kota untuk tinggal dan bertanding. Salah seorang
anggota adalah anak yatim yang ayahnya pekerja sosial Korea Selatan. Tugas sang
ayah adalah membagikan bendera Korea Selatan dan menumbuhkan cinta tanah air
bagi warga lainnya. Sebagai seorang pekerja sosial dengan bayaran ala kadarnya,
ia berharap anaknya mampu bekerja melebihi dirinya. Tetap ia memberikan
dukungan penuh pada anaknya yang terlanjur cinta dengan hip hop.
Penampilan Last for One di final BOTY 2005
Masalah terbesar yang dihadapi oleh tim-tim dari Korea Selatan
adalah wajib militer selama 2 tahun yang harus dijalani. Selama lebih dari 50
tahun terakhir ini Korea Selatan dan Utara sebenarnya tidak pernah berdamai. Mereka
dalam keadaan gencatan senjata yang artinya perang suatu saat bisa meletus.
Karena itu pemerintah mewajibkan para pemuda untuk mengikuti wajib militer atau
mereka bisa dipenjara. Para b-boys Korea
menari habis-habisan sebelum mereka akhirnya direkrut oleh militer. Karena
menari tidak diijinkan pleh militer maka cara satu-satunya adalah memberikan
segalanya bahkan lebih dari yang mereka punya untuk menari dan terus menari. Seperti
halnya olahragawan yang berhenti berolah raga, jika 2 tahun b-boys berhenti menari maka akan hilang
kemampuannya.
Film
ini menjadi menarik karena kejuaraan BOTY digambarkan dengan sangat baik.
Ditunjukkan bagaimana ke 19 tim dari 18 negara (termasuk sang juara bertahan)
tinggal di sebuah SMA yang disediakan oleh dewan kota selama kejuaraan
berlangsung. Tiap tim tidur di sebiah kelas yang telah dilengkapi dengan kasur
matras, selimut , dan bantal. Tentu jauh dari fasilitas peserta kontes ratu
kecantikan dari Indonesia ya.. J Mereka berbagi 4 kamar
mandi dan ruang olahraga indoor untuk berlatih. Saat mereka tinggal bersama tentunya
banyak hal yang terjadi, mulai dari faktor bahasa, nasionalisme, individualisme,
dan juga cultural shock.
Saat pertandingan berlangsung semua tim
bertanding di depan juri. Para juri menilai tiap tim berdasarkan pada beberapa criteria,
di antaranya: tema yang diusung dan musik yang digunakan; koreografi;
sinkronisasi; dan juga penampilan panggung secara keseluruhan. Setelah itu
dipilih 4 tim dengan skor tertinggi. Keempat tim akan memperebutkan juara 1,2,
dan 3. 2 tim berlaga memperebutkan posisi ketiga, dan 2 tim lainnya berkometisi
memperebutkan posisi pertama.
Dalam babak ini, disebut battle adalah pertarungan yang
sesungguhnya. Masing-masing tim berdiri berhadapan dan menari berdasarkan musik
yang diputar secara acak oleh DJ. Tiap tim maju untuk ”menyerang” tim lain
lewat tarian. Bisa satu anggota maju, atau 2 atau lebih tim maju dan saling
menyerang. tentunya mereka tidak saling menyentuh lawan tapi salaing mebgejek
lawan dengan tarian yang bisa dilawan oleh musuhnya. Jadi pada battle tiap tim akan terus menerus
menantang dengan tarian yang akan berbalas. Battle
adalah pertarungan sesungguhnya karena kemampuan tiap individu dalam tim dan
juga kemampuan menerjemahkan musik dan tarian dalam bertempur sangat tampak.
Tidak heran para b-boys berlatih
habis-habisan untuk babak ini.
Salah satu battle memperebutkan posisi pertama dan kedua di final BOTY 2005
Tim manakah yang menang? Perlu dibocorkan tidak
ya? Mungkin sebaiknya Anda nonton langsung film ini dan rasakan hentakan badan
dan musiknya J
Bagaimanapun tidak seru jika sejarah yang saya ulas di atas tidak didukung dengan bukti autentik he he. Berikut adalah daftar peserta final dan pemenang-pemenangnya..tidak penasaran lagi kan?
Yang paling menyenangkan adalah tim pemenang berhasil membintangi klip video, menjadi bintang iklan , dijadikan tamu di acara-acara besar dan tentunya mereka benar-benar diperlakukan seperti bintang. Inilah keindahan sebuah kompetisi internasional yang mampu melambungkan impian dan hasrat para b-boys dunia.
Semua
yang saya ceritakan di posting ini berdasar komentar orang-orang di film, para
juri dan b-boys. Sayangnya tidak dicantumkan jelas nama para juri sehingga pada cerita di atas mungkin saya kurang kelas menggambarkan tokoh-tokoh penting b-boys. Untuk lebih jelasnya
silakan mengintip dahsyatnya b-boys beraksi
di situs ini
0 Comments