Rekomendasi Bakso Enak di Lawang : Warung Bakso Tetelan Bu As

bakso bu as


Kehidupan sehari-hari sering kali diwarnai oleh beragam aktivitas dan pengalaman yang membangun sejalan dengan keberlangsungan rutinitas kita. Salah satu hal yang melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama setelah saya pindah dari ibu kota provinsi Jawa Timur ke Malang adalah kecintaan terhadap kuliner.

 

Faktanya, makanan menjadi jembatan yang menghubungkan saya dengan rasa, budaya, dan kenangan. Perbedaan jarak yang hanya sekitar 76,5km atau sekitar 1,5 jam saja, ternhyata sudah mempengaruhi kebiasaan makan, jenis makanan, dan kekhasan daerah. Salah satu kekhasan kuliner Malang adalah hidangan yang mengundang kenikmatan otentik yang sudah terkenal di mana-mana, ialah Bakso Malang.

 
Kebiasaan Hidup dan Bakso Malang

Di ulasan saya tentang bakso dan cerita Sejarah asal-usulnya, saya menyinggung betapa bakso menjadi menu sarapan di tempat saya tinggal. Oh ya, saya tinggal di Lawang, sebuah kecamatan di Kabupaten Malang yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pasuruan. Tempat saya tinggal tak jauh dari kota Malang. Mungkin sekitar 30 menit saja.

 

Di sini menu sarapan bakso, menu makan siang bakso, makan malam pun bisa sama. Warung bakso sudah buka pagi sekali dari jam 7 pagi. Setidaknya ada dua penjual bakso di tempat saya tinggal yang buka dari jam 7 pagi.  Bandingkan dengan keadaan di Surabaya, yang paling banyak ditemui tentu warung penyetan dan sejenisnya.

 

Di Malang, menemukan penjual bakso malah lebih mudah dibanding penjual nasi pecel. Sehari makan lebih dari 2x bakso juga tidak apa-apa. Dulu di circle keluarga saya yang bukan warga Malang, tiap makan bakso, atau beberapa kali beli bakso dalam seminggu pasti sudah mendapat komentar macam berikut ini:

“Jangan beli bakso lagi.”

Atau, "Pagi-pagi itu makan nasi bukan bakso.”

Bisa juga macam ini, “pagi-pagi kok sudah makan bakso.”

Versi nenek saya,”Makan bakso itu pakai nasi nduk, itu kan jajanan bukan makanan.” Semacam inilah.

 

Buat penyuka bakso, tinggal di Malang adalah berkah. Pagi hari sudah bisa membeli bakso, pilihan penjualnya banyak, rasanya enak-enak Tak bisa dipungkiri, bakso Malang memang enak. Bakso yang palingg tidak enak pun buat saya masih lebih enak dibanding bakso di kota lain.

 

Rekomendasi Bakso di Lawang

Sesuai nama, Lawang yang artinya pintu dalam bahasa Jawa, bisa dibilang sebagai gerbang masuk menuju kota Malang. Kecamatan Lawang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pasuruan.

 

Di kecamatan ini, ada banyak bakso yang menjadi favorit warganya. Spesial untuk para Sahabat, saya ulas warung bakso favorit saya dan keluarga. Tidak hanya rasa yang enak tetapi yang paling penting adalah tempat makan alias warungnya yang sangat nyaman. Yuk simak ulasan saya.

 

Bakso Tetelan Bu As Barek

bakso barek

Nah ini adalah bakso yang the real hidden gem. Tempatnya tersembunyi dari jalan utama. Rasanya jos gandos lah. Rasa, harga, dan kenyamanan tempatnya top markotop ya.

 

Oh ya, pelayanannya juga wow. Orangnya ramah, jujur, amanah. Jika ukuran bakso yang dibuat saat itu terlalu kecil, harga pentol bakso jadi separo saja. Kadang diberi bonus tambahan pentol bakso. Kadang juga diberi bonus jajan buat anak saya.

 

Lokasi Bakso Tetelan Bu As Barek

Lokasi bakso ini di daerah dusun Barek, masuk desa Sumberngepoh. Tenang, tempatnya mudah dijangkau kok. Mudah juga ditemukan.

 

Dari jalan utama, Sahabat menuju ke arah RSJ. Radjiman Wedyodiningrat. Ini rumah sakit besar, rumah sakit jiwa di bawah naungan Dpeartemen Kesehatan RI, jadi semua orang tau, no worry ngga bakal nyasar pokoknya masuk ke jalanan yang ada RSJ nya 😊

 

RSJ ada di kiri jalan ya. Lalu terus lurus saja sampai menemukan perumahan Malang Anggun Sejahtera. Ada tugu bertuliskan nama perumahan ini besar-besar di gerbang masuknya. Masuk saja sampai melewat pepohonan rindang a la boulevard.

 

Terus belok ke kiri sampai menemukan Indomaret di kanan jalan. Ikuti terus jalan utamanya. Sampai Sahabat melihat jembatan layang, alias jalan tol di atas kepala. Terus lurus ikuti jalan sampai Sahabat menemukan Gedung peretmuan milik BESs Resort. Nah di sini jalan memang mulai sepi.

 

Sahabat terus saja ikuti jalan sampai menemukan SDN SUmberngepoh 2 di kiri jalan. Nah dari SDN ini sudah terlihat Bakso Tetelan Bu As Barek. Letaknya tepat di tikungan, di sebelah TK ABA dan masjid Muhammadiyah.


Paling gampang bisa ikuti Google Maps dengan mengetik “Warung Bakso Tetelan Asna”. Tapi dari petunjuk biasa pun mudah kok karena penandanya sangat jelas. Yang pertama RSJ, kedua sampai Perumahan Malang Anggun Sejahtera, lalu temukan SDN Sumberngepoh 2, dan bangunan warung satu area dengan masjid dan TK.

 

Menu Warung Bakso Tetelan

Konsep warung ini adalah prasmanan alias pembeli bisa ambil sendiri isi bakso. Di warung ini hanya tersedia tetelan, pentol bakso, gorengan mekar, tahu putih dan tahu goreng, siomay, plus mi kuning dan mi putih (soun)

 

Ada sayuran sawi hijau yang diiris lalu dicampur kecambah alias taoge buat pecinta sayur. Ini enak loh jika dituang kuah bakso. Ada rasa crunchy kecambah dan bakso jadi bergizi karena tambahan sayur.

 

Oh ya, untuk pentol bakso ada beberapa variasi yaitu bakso kasar, bakso mercon, bakso keju, bakso halus, bakso telur puyuh, dan bakso besar. Semua varian bakso ukuran kecil harganya Rp2000. Tetelan harganya Rp5000 untuk satu sendok besar. Gorengan, tahu, dan siomay harganya Rp1000.

 

Saya sendiri bukan penggemar tetelan. Di warung ini tetelannya adalah potongan kecil daging dengan sedikit lemak. Saya lebih memilih bakso tanpa tetelan. Lebih nyaman di mulut.

 

Rasa Bakso

Tekstur bakso di warung ini cenderung empuk daripada kenyal membal. Bukan empuk yang lembek ya. Rasanya daging banget. Favorit saya adalah bakso kasar yang meaty dan super gurih.

 

Semua baksonya enak. Oh ya, untuk bakso isi telur puyuh ukuran baksonya besar. Harganya lebih mahal, saya lupa berapa. Tidak seperti warung bakso pada umumnya, pentol isi puyuh biasanya ukurannya tetap kecil, dagingnya tipis membalut telur puyuh. Di warung ini, daging basko tebal membungkus telur. Jadi ukurannya tentu lebih besar dari bakso kecil lainnya.

 

Kuah bakso bening dan gurih yang menyegarkan. DItambah sayuran malah lebih jos. Yang takut sawi rasanya pahit, jangan khawatir. No pahit-pahit. Saya pun amazed kok bisa ya enak, padahal diberi sayur banyak-banyak. Oh ya, harga sayurnya gratis. Nambah semangkok pun diberi gratis oleh Bu Asna.

 

Overall, rasa bakso di sini 8,8 jika ditambah dengan kebersihan dan kenyamanan tempatnya, maka saya beri nilai 9,5. Tentu saja selera kita bisa berbeda ya Sahabat. Tapi, Sahabat wajib coba dulu deh baru memutuskan. 


Oh ya, pemilik bakso sudah punya sertifikat kehigienisan makanan. Jadi InsyaAllah makanan yang beliau jual sehat dan higienis. Bisa cek sertifikat yang dipasang di dinding warung.

 

Kenyamanan dan Pelayanan Warung Bakso Tetelan Bu As


bakso malang

Walau pintu masuk ke warung ini terbilang kecil karena muat satu motor saja untuk masuk, suasana warung sangat asri. Terletak bersebelahan dengan sawah, pengunjung bisa makan bakso ditemani angin semilir dan bau rumput khas sawah yang nyaman dan jauh dari berisik.

 

Ada 3 tempat makan di warung ini. Pengunjung bisa makan di teras warung, menghadap jalan beraspal dan ditemani gemericik air dari got irigasi. Yang kedua, bisa duduk di lantai atas warung dengan view yang indah. Melihat sawah dan hamparan Radjiman Hill alias Bukit Radjiman di seberang. FYI, dari gerbang lawas RSJ sampai bukit semua adalah tanah milik RSJ. Kemudian tanah tersebut ada yang dijual ke pihak swasta menjadi perumahan dan sebagainya.

 

Tempat ketiga adalah gazebo-gazebo kecil yang selalu bersih dan nyaman. Pas banget buat yang datang serombongan, apalagi untuk para travel blogger, jika ingin ngumpul dan sambil santai plus makan kenyang bisa banget pilih gazebo ini. 


Ini adalah tempat makan outdoor yang sangat tenang dan nyaman. Di gazebo ini juga pas buat keluarga, terutama untuk saya yang membawa anak kecil.

 

Plusnya lagi, warung ini sekompleks dengan bangunan TK ABA. Ada playground alias tempat permainan TK yang boleh digunakan pengunjung bakso.

 

Pemilik bakso adalah pemilik tanah. Jadi sebagian tanah beliau digunakan untuk TK dan Masjid. Dulu saya ragu-ragu mengajak anak saya bermain di playground TK. Tapi karena pemilik warung mengizinkan dan ternyata seluruh kompleks termasuk bangunan TK adalah milik beliau jadi saya kadang mengajak anak bermain di sini.

 

Murid TK juga kadang bermain di lahan sebelah warung. TK nya bukan TK besar, jadi makan sambil ditemani anak-anak belajar pun terasa nyaman. Para murid juga tertib dan sopan.

 

Warung dilayani Bu As sendiri sebagai pemilik dibantu oleh ibu-ibu lainnya. Harap bersabar jika pesanan ditunggu lebih dari 5 menit karena ibu-ibu ini usianya di atas 50 tahun. No worry, kebersihan warung sangat dijaga dan pelayanannya maksimal kok.

Untuk parkir mobil agak sulit karena tidak disediakan. Jadi parkir mobil bisa di pinggir jalan di depan warung atau agak ke Selatan di depan TK. Untungnya jalanan di warung ini terbilang sepi.

 

Jam Buka Warung

Oh ya, warung ini tutup tiap hari Senin. Jadi jangan ke warung di awal minggu ya. Jika warung tutup itu tandanya Bu As sedan gada halangan seperti pergi keluar kota atau menghadiri acara organisasi beliau. Beliau adalah pengurs aktif Aisyiah Kec. Lawang. Saat ada Munas maka beliau absen berjualan.

 

Sahabat wajib mencoba sarapan bakso di warung ini. Ya, sarapan karena jam 7 warung sudah buka. Tapi, di jam ini kadang pelengkap bakso seperti mi, pangsit goreng, dan tahu belum ditata semua.

 

Biasanya saya datang jam 7.30 setelah mengantar anak saya sekolah. Sering saya mendapat bonus, mungkin karena jadi pengunjung pertama ya.


Untuk jam tutup warung, sayangnya warung hanya buka sampai jam 5. Di malam hari warung tutup, mengingat lokasi warung berada di jalanan yang sangat sepi usai Maghrib. Sawah yang gelap pun pasti membawa efek spooky jika warung dipaksa buka malam, ya kan?

 

Jika ada kesempatan, yuk berkunjung ke warung bakso ini. Yuk para blogger dan content creator lainnya, mari viralkan hidden gem ini selain jadi hotel, resto reviewer . UMKM seperti Bu Asna ini bisa banget dibantu agar usaha beliau lebih maju dan bisa memberdayakan ibu-ibu lainnya. 

 

 

 

 


Post a Comment

19 Comments

  1. Kalau di Lawang pagi siang malam bisa makan bakso, di kampung saya dikenal belum sarapan kalau belum ini nasi. Jadi mau makan lontong mau makan pizza, spaghetti, atau roi bakar, tetap belum sarapan karena belum makan nasi. Hehe...

    Kalau bakso, emang gak membosankan ya. Tapi di tempat saya seperti di tempat lain selain Lawang, bakso paling ada siang itu pun gak banyak

    ReplyDelete
  2. Sarapan, maksi, makan malam menunya bakso....wah! Ini kalau di Jakarta saat ini trendnya, mi ayam bisa buat sarapan, maksi maupun makan malam.. Saya masih merasa aneh kalau mesti sarapan bakso atau mie ayam begini hihihi...Agak siangan mau sih. Apalagi ke Warung Bakso Tetelan Bu As ini, menggoda sekali kelihatannya. Saya tahu kalau RSJ, bisa dicari kapan-kapan kalau main ke area sini. Mau nyobain bakso enaknya Bu As biar ga penasaran lagi

    ReplyDelete
  3. Aku setuju mbak dengan statement bakso paling enak di Malang. Jaman selesai kuliah tahun 2012 dulu aku iseng ke pare kampung Inggris, nah ada temen org malang, rumah doi sih tepatnya di Pasuruan, pas main kesana diajakin makan baso, bukan yg terkenal hanya baso biasa dan bagiku baso terenak yg aku makan yaa yang di Malang, padahal bukan yg terkenal, hanya random gitu tp sampe skrg kebayang baso enak ya baso di malang hmmm
    Sepanjang baca dan nulis komen ini aku ngebayangin dan pengen segera sampe malang untuk makan baso haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga ada kesempatan segera main ke Malang lagi. Bakso udah kek makanan wajib, jam berapa pun bakso aja

      Delete
  4. Pagi siang sore makan menu bakso? Uwoww baru tau adayg ky gitu hehe. Tp bakso di Malang memang beda katanya sih ya, khas dgn saos tomatnya. Btw, makasih rekomendasi bakso nya kak.. dicatet ah, klo kpn² mampir hehe

    ReplyDelete
  5. Wah bakso prasmanan belum ada deh di Medan. Tampaknya the real meat memang selalu bikin ketagihan ya kak. Bakso yang seperti punya bu As selalu memuaskan meskipun bukan berada di jalan besar ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betuls...vibes nya itu loh...pinggir sawah yang selalu ngangenin

      Delete
  6. Makan bakso buat orang Malang tuh candu. Mau pagi, siang, malam, ujan, panas, gaskeunnn. Makanya di mana2 pasti ketemu kang bakso. Tapi kalo hidden gem Bu As ini wajib deh nyobain. Ngileeerrr!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua punya selera pokoke Mbak. Dan ini adalah masuk seleraku wis pokoke

      Delete
  7. Wah bakso, hmm yummy, apalagi bakso tetelan, Lawang, ga jauh nih dari rumah, kapan-kapan cobain ah, aplagi tempatnya kok kayaknya menarik begitu, ada gazebonya juga

    ReplyDelete
  8. Wah gasik juga ya mba, pagi pagi udah buka.. bisa jadi rekomendasi kalo main ke Malang

    ReplyDelete
  9. Baso tuh memang makanan favorit kebanyakan orang ya kak. Sampe-sampe makan bakso pinggir jalan juga terasa nikmat. Nah, apalagi makan bakso di cafe yang suasana serba nyaman, jadi tambah betah makan bakso, asal jangan nambah terus aja, yaa, timbangan takut tambah nganan...hehe...

    ReplyDelete
  10. Wah mantep banget rekomendasinya..suatu saat nanti jika saya main ke Lawang akan saya datangin semua tempat yang di review di dalam tulisan...asyik banget

    ReplyDelete
  11. Kayaknya hal pertama yang akan terjadi sama aku kalau punya kesempatan untuk tinggal beberapa waktu di Malang tuh, aku akan mengalami culture shock karena di sana sarapan pun pakai bakso. Lha di Jakarta aja aku shock karena sarapan pakai mie ayam, sementara di Bogor sini seringnya Soto atau Nasi Kuning.

    Asri yaaa. Apalagi playground-nya boleh dijadikan tempat bermain buat anak anak yang datang bersama orangtuanya buat makan bakso juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Playground sebenernya ada yang beneran, punya TK di sebelah. Tapi boleh dipake kata ibu pemilik warung, karena tanah sekolah TK hibah dari ibunya he he

      Delete
  12. Kalo di bandung pas zaman kuliah, bakso maoang ada dimana-mana,.
    Dari mulai yang ngider sampe yang buat kafe tempat nongkrong sosialita pun ada. Dan semuanya yummy superrr.
    Warung bakso ini ada di Gmap ndak mba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada dong di Gmap Kak. Harusnya si ga nyasar ya, karena gampang nyarinya

      Delete
  13. Mbaa bulan depan adekku ada magang di RSJ wkwkwk keknya ini jadi artikel yang harus kuforward ke dia sebagai penggemar bakso deh wkwkw. Thanks yoo mba tulisannya

    ReplyDelete

advertise