Semenjak punya 2 anak kecil, saya
sering iri dengan para keluarga yang bisa pergi ke mana-mana dengan anak mereka
yang sudah besar. Keluarga ipar saya yang anaknya usia 11 tahun dan 19 tahun
bisa menghabiskan waktu libur lebaran ke tempat wisata yang seru.
Keluarga sepupu suami yang punya
3 anak, yang terkecil usia 3 tahun, punya mobil juga bisa berlibur ke banyak
tempat wisata. Sementara saya yang punya duo bocil usia 5 dan 2,6 tahun tanpa
mobil pribadi, merasa kerepotan jika bepergian. Membayangkannya saja sudah
membuat saya payah.
Tapi, saya menemukan bahwa banyak hal menarik dari kegiatan liburan. Selain itu, saya bisa belajar beberapa hal untuk membuat saya tetap bisa
berlibur tanpa terbebani pikiran atas repotnya membawa dua anak kecil.
Berlibur Itu Penting Buat Ibu
Peran sebagai ibu rumah tangga merupakan tanggung jawab besar yang dijalankan oleh perempuan. Mulai dari mendidik anak, memasak, hingga mengerjakan pekerjaan rumah tangga, rangkaian tanggung jawab ini seringkali membuat ibu rumah tangga kelelahan hingga tak punya waktu untuk berlibur. Saya pun mengalami hal yang sama.
Namun, berlibur tak hanya sekadar tentang liburan, melainkan membawa manfaat bagi kesehatan mental seorang ibu rumah tangga. Inilah healing yang sebenarnya. Tidak hanya bermaknya liburan untuk menyegarkan pikiran (refreshing) tetapi berlibur benar-benar bisa menyembuhkan diri. Berikut adalah beberapa manfaatnya
Berlibur adalah obat stres
Berlibur itu bisa mengatasi stres dan meningkatkan
produktivitas. Stres bisa membuat ibu rumah tangga kurang produktif dan enggan
menjalankan tugas rumah dan tanggung jawab lainnya. Dengan menikmati berlibur
sejenak, ibu rumah tangga dapat merasa lebih bahagia, yang akan memicu
peningkatan produktivitas.
Mengurangi gangguan kecemasan
Istilah "baby blues" sering dialami oleh ibu rumah tangga dan
perempuan baru yang menjadi ibu. Tekanan yang dirasakan bisa sulit untuk
diatasi, sehingga menimbulkan kecemasan. Berlibur singkat dapat membantu menurunkan
hormon stres dan membuat pikiran lebih tenang.
Meningkatkan kualitas tidur
Stres bisa mengganggu tidur ibu rumah tangga dan menyebabkan efek negatif pada kualitas tidur. Meluangkan waktu sejenak untuk berlibur bisa membantu ibu merasa lebih bahagia dan bersemangat.
Mengurangi keluhan dan mengomel
Hayo, siapa yang jika kurang tidur mudah mengomel dan marah-marah? Saya salah satunya. Ternyata, ibu rumah tangga yang sering mengomel bisa menjadi tanda bahwa mereka membutuhkan berliburl loh.
Mengomel bisa menjadi cara untuk melepaskan emosi dan
tekanan, yang pada akhirnya akan berdampak buruk pada hubungan dengan keluarga.
Memberikan ibu waktu untuk berlibur sesekali dapat memberikan istirahat dari
tanggung jawab mereka.
Menjadi inspirasi bagi ibu lainnya
Melalui pengalaman berlibur, ibu rumah tangga bisa menjadi inspirasi
bagi ibu lainnya. Seperti yang dilakukan Tri Suci, seorang travel blogger Medan yang juga menjadi traveler. Kecintaannya terhadap berlibur telah membawanya
ke berbagai destinasi di Indonesia dan memperkenalkan keindahan tempat liburan
di Indonesia melalui media sosialnya.
Liburan Bersama, Anak dan Ibu
"Bepergian bersama orang-orang yang kita cintai adalah seperti membawa rumah ke mana pun kita pergi." – Leigh Hunt
Kutipan ini menekankan bahwa saat kita bersama keluarga, terutama anak-anak, ke mana pun kita pergi, selalu ada rasa nyaman seperti di rumah. Ini sempurna untuk menggambarkan kehangatan yang dirasakan ibu saat bepergian bersama anak-anaknya
Dengan bepergian, kita tidak hanya melihat tempat-tempat baru, tetapi juga menemukan arti kebersamaan yang sesungguhnya. Jadi, untuk para ibu di luar sana, jangan ragu untuk mengajak anak-anak Anda bertualang.
Walau nanti mungkin menemui momen unik seperti anak diare mendadak, mengganti popok di tengah jalan yang sedang macet, kehilangan sebelah bagian sepatu anak, menemukan permainan sederhana yang membuat anak tergelak sepanjang perjalanan, dan lain sebagainya. Sahabat bisa mempertimbangkan alasan-alasan yang memikat ini untuk mencobanya:
Penguatan ikatan keluarga
Berlibur bersama anak-anak, terutama yang berusia balita, bukan hanya sekadar kesempatan untuk bersenang-senang, tetapi juga merupakan momen berharga yang dapat memperkuat ikatan keluarga. Saat kita beranjak dari rutinitas sehari-hari, kesempatan untuk berbagi pengalaman baru terbuka lebar. Dalam suasana baru, kita dapat menjalin komunikasi yang lebih akrab, merasakan tawa dan keceriaan satu sama lain, serta menciptakan kenangan tak terlupakan yang akan dikenang sepanjang masa.
Setiap perjalanan menawarkan peluang untuk mengeksplorasi hal-hal baru, seperti menggali keindahan alam, mencicipi kuliner lokal, atau belajar tentang budaya yang berbeda. Semua pengalaman ini dapat menjadi bahan diskusi yang menarik dan menyenangkan saat kembali ke rumah. Apalagi, bagi anak-anak balita, berlibur dapat menjadi sarana belajar yang menyenangkan, di mana mereka dapat melihat, merasakan, dan mengalami langsung berbagai hal yang tidak ditemukan dalam keseharian mereka.
Selain itu, liburan bersama anak balita juga memberikan kesempatan bagi orang tua untuk lebih memahami kebutuhan dan minat anak. Dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama, kita dapat mengamati dan mengapresiasi kepribadian mereka yang unik, yang mungkin selama ini terabaikan di tengah kesibukan sehari-hari. Momen-momen kecil seperti bermain di pantai, camping bersama, petang santai di taman, atau sekadar berbagi cerita di malam hari di tempat penginapan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membangun kepercayaan dan rasa saling menyayangi dalam keluarga.
Dengan berlibur, kita tidak hanya melarikan diri dari rutinitas, tetapi juga menciptakan ruang untuk memperkuat hubungan, belajar satu sama lain, dan menikmati kebersamaan. Jadi, siapkan ransel, pilih destinasi yang tepat, dan siap-siap untuk merasakan keajaiban kebersamaan dengan si kecil. Liburan ini bukan sekadar perjalanan, tetapi juga langkah signifikan dalam memperkuat ikatan keluarga yang hangat dan penuh cinta.
Pembelajaran langsung
Liburan bersama anak balita bukan hanya tentang bersenang-senang dan menjelajahi tempat baru; perjalanan ini juga merupakan kesempatan emas untuk pembelajaran langsung yang tidak dapat diperoleh di lingkungan sekolah atau rumah. Ketika kita membawa anak dalam petualangan baru, mereka berkesempatan untuk merasakan berbagai pengalaman yang dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan mereka.
Salah satu keunggulan dari pembelajaran langsung adalah bahwa anak-anak mendapat kesempatan untuk belajar dengan cara yang lebih nyata dan interaktif. Misalnya, jika kita mengunjungi kebun binatang, anak bisa melihat langsung berbagai satwa, mendengarkan suara mereka, dan bahkan berinteraksi dengan beberapa hewan dalam program edukasi. Pengalaman ini jauh lebih mendalam daripada sekadar membaca tentang hewan di buku. Hal ini membantu anak-anak mengembangkan rasa ingin tahu dan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka.
Selain lingkungan yang menyerang indera, liburan juga memperkenalkan anak-anak kepada budaya baru, bahasa, dan tradisi. Misalnya, ketika berkunjung ke suatu daerah yang kaya akan sejarah, kita dapat mengajak mereka berkeliling museum atau situs budaya. Melalui aktivitas seperti ini, mereka tidak hanya belajar tentang sejarah, tetapi juga memahami pentingnya menghargai keragaman budaya. Penyertaan dalam kegiatan lokal, seperti festival atau pertunjukan seni, memberikan mereka imersi yang akan membantu menginternalisasi pelajaran.
Tak kalah pentingnya, liburan adalah waktu yang ideal untuk mengajarkan keterampilan hidup. Dalam setting yang lebih santai dan menyenangkan, anak-anak bisa belajar berkolaborasi, berbagi, dan berkomunikasi saat mereka terlibat dalam kegiatan keluarga, seperti memasak makanan lokal, merencanakan rute perjalanan, atau bahkan mendirikan tenda saat camping. Pengalaman-pengalaman ini semuanya berkontribusi pada pengembangan keterampilan sosial mereka yang sangat penting dalam pertumbuhan anak.
Dengan demikian, berlibur bersama anak balita bukan hanya sekadar pelarian dari rutinitas, melainkan juga peluang untuk memperkenalkan pembelajaran langsung yang menyenangkan. Ketika anak-anak belajar melalui pengalaman, mereka tidak hanya mengingat pelajaran, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan kemandirian yang penting untuk perkembangan mereka. Jadi, saat merencanakan liburan berikutnya, ingatlah bahwa setiap momen bisa menjadi pelajaran berharga bagi mereka. Ayo, siapkan ransel dan mulailah petualangan pendidikan yang tak terlupakan!engalami budaya yang berbeda secara langsung meningkatkan pemahaman dan
retensi anak-anak terhadap adat istiadat dan sejarah yang beragam.
Membangun rasa percaya diri
Liburan bersama anak balita tidak hanya menjadi waktu bersenang-senang, tetapi juga kesempatan berharga untuk membangun rasa percaya diri mereka. Ketika kita mengajak anak untuk menjelajahi tempat baru dan mengalami pengalaman-pengalaman unik, mereka mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka dengan cara yang nyata, yang sangat penting dalam perkembangan diri mereka.
Salah satu cara di mana liburan membantu membangun rasa percaya diri adalah melalui pembelajaran langsung yang memungkinkan mereka melakukan eksplorasi dan mencoba hal-hal baru. Saat anak-anak berpartisipasi dalam kegiatan seperti mendaki, berenang, atau bermain olahraga di pantai, mereka belajar untuk memahami batasan dan kemampuan diri mereka. Menghadapi tantangan dengan dukungan orang tua membuat mereka merasa lebih berani untuk mencoba hal-hal yang baru, membantu mereka membangun keyakinan bahwa mereka mampu mengatasi berbagai situasi.
Selain itu, saat anak-anak berpartisipasi dalam aktivitas lokal, seperti mengikuti kelas memasak makanan tradisional atau belajar menari tarian daerah, mereka tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga merasa bangga saat mampu melakukannya. Pengalaman seperti ini memberikan mereka pengakuan atas usaha mereka, yang sangat penting dalam membangun rasa percaya diri. Ketika anak mendapatkan pujian atau apresiasi dari orang tua dan orang lain, mereka semakin percaya bahwa kemampuan mereka diakui dan dihargai.
Melatih anak mandiri
Liburan juga menciptakan momen di mana anak-anak dapat membuat keputusan sendiri, seperti memilih makanan di restoran baru atau memilih aktivitas yang ingin mereka lakukan. Memberikan anak kebebasan untuk membuat pilihan ini sangat penting karena hal itu meningkatkan rasa tanggung jawab dan kemandirian mereka. Ketika mereka melihat konsekuensi dari pilihan yang mereka buat—apakah itu menghasilkan kebahagiaan atau pelajaran berharga—anak-anak belajar untuk mempercayai penilaian diri mereka sendiri.
Dengan demikian, berlibur bersama anak balita menawarkan lebih dari sekadar hiburan; itu adalah langkah aktif dalam membentuk karakter mereka. Melalui pengalaman baru, pembelajaran langsung, dan pemberian kesempatan untuk mengambil keputusan, anak-anak merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan. Jadi, saat merencanakan liburan selanjutnya, ingatlah bahwa setiap perjalanan adalah peluang untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian pada si kecil.
8 Comments
Serunya main di alam bareng anak2. Secara ngga langsung ngajarin mereka untuk peduli karena di alam itu butuh survive.
ReplyDeleteBtw, makasi BL nya mbak... :)
Menurut saya bagaimanapun atau dimanapun liburannya tergantung kreativitas ortu untuk merangkaianya agar menjadi liburan yang berkesan dan tidak terlupakan bagi kiddos
ReplyDeleteLiburan dengan anak-anak kecil tuh cuma beda lokasi aja mbak. Biasanya aktivitas di rumah, pas liburan aktivitas jadinya di luar rumah. Repotnya tetap saja sama haha..Tapi dibalik itu semua, banyak sekali manfaat liburan yang bisa kita rasakan.
ReplyDeleteKalau mikirnya repot terus kita malah jadi terbebani loh mbak. Liburannya jadi nggak enjoy. Aku selalu menanamkan liburan yang menyenangkan bersama anak, jadi menikmati banget dan nggak kerasa meski harus lari-larian sama toodler, haha.
ReplyDeleteKadang kalau hari libur saya sebagai suami pengennya diam aja di rumah, istirahat setelah berhari-hari kerja. Tetapi mengingat istri yang butuh liburan dengan segala manfaatnya, kita memilih pergi ke suatu tempat untuk quality time bersama sebagai keluarga dan memang itu berhasil banget buat jadi mood booster untuk semua angggota keluarga, termasuk anak-anak juga
ReplyDeleteInteraksi dengan anggota keluarga yang intens pastinya akan memperkuat hubungan dan ikatan satu sama lain, apalagi ibu dan anak. Apalagi dengan pergi berwisata, seru dong!
ReplyDeleteBerlibur bagi seorang ibu tuh penting bangeettt. Apalagi emngingat jobdesc ibu tuh 27 jam seminggu yang ngga ada liburnya. Even staycation sekeluarga juga Cuma pindah tempat momong doang wkwkwk. Jadi liburan emang bisa banget ngurangin stres biar ibu stay waras, selain itu bisa meningkatkan bonding juga ama anak-anak.
ReplyDeleteMantab juga ini, memang ibu perlu berlibur ya mbak...rehat sejenak dari rutinitas
ReplyDelete