Sejak saya menikah dan lebih banyak makan makanan rumahan yang dibuat oleh ibu mertua saya, semakin sering memori tentang almarhumah mama muncul. Dari sinilah perasaan campur aduk antara rindu, sedih, dan menyesal. Saya merindukan keberadaan mama, sedih karena tidak bisa berjumpa dan menyesal karena sering melewatkan makan masakan mama dan lebih memilih jajan di luar.
Saya tak menyangka sebelumnya bahwa setiap suapan makanan buatan mertua yang masuk ke mulut saya bisa membangkitkan memori kuat tentang almarhumah mama. Pengalaman yang tidak pernah saya rasakan ketika makan hidangan yang sama di warung atau buatan orang lain yang bukan anggota keluarga.
Karena usia mama dan ibu mertua tak terpaut jauh, jenis masakan rumahan kedua orang yang saya hormati ini kurang lebih sama. Tentu saja, racikan bumbu, cara mengolah, sampai cara penyajiannya berbeda. Pada tiap suapan pertama yang saya makan, otomatis otak dan indera perasa saya selalu membandingkan masakan ibu mertua dengan masakan almarhumah mama. Lalu, aneka kenangan akan rasa bahkan momen yang pernah tercipta dari makanan tersebut bermunculan di kepala saya. Terkadang, terngiang pendapat almarhumah tentang makanan tersebut di waktu lalu.
Jujur sebagai mom blogger, saya penasaran bagaimana makanan bisa membangkitkan memori lama dan menciptakan yang baru sekaligus. Tak dapat dipungkiri, makanan, dengan segala keanekaragaman rasa dan aromanya, membawa daya tarik yang tak terbatas dalam merentangkan jalinan kenangan dan emosi manusia. Maka inilah catatan tentang peran sentimental makanan dalam menciptakan kenangan yang tak lekang oleh waktu.
Hubungan antara Makanan dan Perasaan Sentimental
Dalam kehidupan sehari-hari, makanan tidak hanya menjadi sumber energi, tetapi juga menjadi portal magis yang menghubungkan kita dengan perasaan dan pengalaman yang tak terlupakan. Melalui rangsangan indera yang menggugah, makanan memiliki kemampuan unik untuk meresapi kenangan dalam aliran waktu, mengundang kita untuk merenung kembali momen-momen berharga.
Asosiasi antara makanan dan kenangan tampaknya menjadi keajaiban emosional yang terus berulang. Dari aroma hangat roti yang baru dipanggang hingga sajian makan malam yang disiapkan dengan cinta, makanan memainkan peran kunci dalam meretas jalur menuju perasaan dan momen yang pernah kita alami. Dalam keterikatan yang mendalam ini, makanan menjadi lebih dari sekadar nutrisi, tetapi juga menjadi cermin emosional yang memantulkan jalan hidup kita, memungkinkan kita untuk terus mengalami kembali kebahagiaan, nostalgia, dan makna dalam setiap gigitan yang diambil.
Makanan memiliki kekuatan unik untuk membangkitkan emosi, memicu nostalgia, dan menciptakan kenangan abadi melalui beberapa cara yang menarik:
Stimulasi Sensorik
Hubungan antara stimulasi sensorik dan makanan adalah hal yang kompleks dan penting dalam pengalaman makan kita. Stimulasi sensorik mencakup semua informasi yang diterima oleh indera kita, seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa, dan perasaan sentuhan. Ketika kita mengalami makanan yang kita nikmati sebelumnya, rangsangan sensorik ini dapat langsung memicu emosi dan memori terkait.
Penglihatan
Penglihatan adalah salah satu indra yang paling kuat dalam mempengaruhi bagaimana kita merasakan makanan. Penampilan visual makanan dapat memicu nafsu makan dan mempengaruhi ekspektasi kita terhadap rasa makanan. Makanan yang terlihat menarik cenderung lebih menggugah selera daripada yang terlihat tidak menarik.
Seringkali dengan hanya melihat suatu makanan akan membawa kenangan akan makanan yang pernah dirasa sebelumnya. Salah satu jenis makanan yang sangat sentimental buat saya dalam hal visual adalah Sambel Tumpang. Bahkan hanya membaca namanya saja langsung membawa memori saya pada almarhumah ibu saya, kota kelahiran beliau, nenek alias ibunya ibu saya, dan semua perasaan sentimental masa lalu bersama mereka.
Penciuman
Indra penciuman sangat penting dalam mendeteksi dan mengidentifikasi berbagai aroma makanan. Aroma makanan dapat mempengaruhi cara kita merasakan rasa makanan.
Pernahkah Sahabat mencium aroma sebuah masakan lalu merasa seperti pernah mencium aroma yang sama tapi kemudian lupa masakan siapa itu? Saya sering kali mengalami hal seperti ini. Tentu saja kemudian pikiran saya langsung memberikan gambaran situasi di mana saya pernah mencium aroma yang sama, walau sering kali hanya rekaan. Hebat ya cara bekerja otak kita!
Rasa
Rasa adalah indra yang paling langsung terkait dengan makanan. Ada lima rasa dasar yang dapat kita deteksi, yaitu manis, asin, pahit, asam, dan umami. Sensasi rasa ini adalah hasil interaksi antara molekul dalam makanan dengan reseptor rasa di lidah kita. Kombinasi rasa-rasa ini dalam makanan mempengaruhi bagaimana kita menilai makanan.
Perasaan sentuhan
Saat kita memegang, mengunyah, dan menelan makanan, perasaan sentuhan memainkan peran penting dalam pengalaman makanan. Tekstur makanan dapat memberikan variasi dan kepuasan tambahan selama makan.
Pendengaran
Suara saat makanan dipotong, digigit, atau diaduk juga dapat mempengaruhi pengalaman makan. Misalnya, suara renyah ketika menggigit keripik bisa menambah kenikmatan makanan. Bahkan ada yang tidak bisa makan enak tanpa "kemriyuk" suara kunyahan kerupuk
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki preferensi sensorik yang berbeda. Apa yang enak bagi satu orang mungkin tidak begitu untuk yang lain, tergantung pada bagaimana indera mereka merespons makanan. Pengalaman makan juga dapat dipengaruhi oleh budaya, pengalaman pribadi, dan faktor-faktor psikologis lainnya.
Hubungan dengan Pengalaman Masa Lalu
Banyak makanan yang terkait dengan momen penting dalam hidup kita. Mengonsumsi makanan yang sama seperti yang kita nikmati di masa lalu dapat membawa kita kembali ke momen tersebut. Sebagai contoh, mencicipi kue ulang tahun yang sama seperti saat kita masih anak-anak dapat menghadirkan kembali kebahagiaan dan keceriaan yang dirasakan dulu.
Asosiasi Emosional
Makanan sering kali dihubungkan dengan perasaan dan emosi tertentu. Beberapa makanan dianggap sebagai "makanan kenyamanan" karena mereka memberikan rasa nyaman dan menghilangkan stres. Ketika kita merasa sedih atau tertekan, mengonsumsi makanan tertentu dapat membantu menghadirkan perasaan positif yang terkait dengan makanan tersebut.
Tradisi dan Ritual
Makanan seringkali menjadi bagian penting dari tradisi dan ritual dalam budaya kita. Makanan yang dihidangkan saat perayaan atau acara tertentu membantu membentuk suasana dan mengaitkan emosi tertentu dengan momen tersebut. Misalnya, makanan yang dimakan selama liburan tertentu dapat menjadi simbol kegembiraan dan persatuan keluarga.
Kreativitas Dalam Menyiapkan Makanan
Proses memasak dan menyajikan makanan juga dapat menciptakan momen berkesan. Ketika kita mencoba resep baru, mengolah bahan-bahan segar, dan menghadirkan hidangan yang lezat, kita menciptakan kenangan dari usaha dan eksperimen tersebut.
Pengalaman Wisata Kuliner
Makanan juga seringkali terkait dengan perjalanan dan petualangan. Saat kita mencoba makanan khas di daerah yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya, kita menghubungkan pengalaman tersebut dengan rasa dan aroma unik, menciptakan kenangan tak terlupakan.
Dalam keseluruhan, makanan bukan hanya tentang nutrisi fisik, tetapi juga tentang pengalaman, emosi, dan kenangan yang dihasilkan oleh interaksi kita dengan makanan. Melalui stimulasi sensorik, asosiasi emosional, dan kaitan dengan momen penting dalam hidup kita, makanan mampu meresap ke dalam memori kita, menciptakan kenangan abadi yang melampaui sekadar rasa dan tekstur.
Teruntuk Sahabat yang suka masak, ayo luangkan waktu untuk memasak buat keluarga. Mulai ciptakan memori full sentimental lewat makanan. Ingat juga kandungan gizinya ya, terutama untuk anak-anak. Pasti seru jika nanti buah hati sudah dewasa lalu mereka merengek minta dimasakkan menu buatan ibunya.
Jadi, makanan apa yang selalu membangkitkan kenangan Sahabat? Share yuk di kolom komentar :)
12 Comments
Bener banget kak. Makanan ini bisa banget membangkitkan memori kita dulu. Itulah kenapa saya suka masak buat anak. Biar nantinya mereka hafal dengan masakan saya.
ReplyDeleteWaaah saya beberapa waktu lalu, dikasih lauk sama bude. Begitu saya icip, seketika itu juga bangkit kenangan saya sama alm nenek. Kebetulan saya masih kecil tinggal sama nenek.
Duuuh rasanya saya makan sambil memutar kembali semua kenangan masa kecil saya bersama nenek.
Bikin berkaca-kaca sambil tetep ngunyah ngga berenti kan Mba? :D
DeleteKadang makanan itu menimbulkan perasaan sentimentil ya mbak. Misal habis makan rawon trus ingat kampung halaman di Jawa Timur
ReplyDeleteKalau saya tuh makanan Chinese deh yang selalu membangkitkan kenangan saya kepada masa banting tulang bekerja di luar negeri. Jadi beneran membangkitkan kenangan
ReplyDeleteMeski sebagian Saya tidak memakannya karena non halal
Saya jadi ingat juga nih.
ReplyDeleteDulu saya gak hanya sesuap saja makan kolak buatan ibu saya, karena kurang pas sama rasanya.
Setelah kuliah di kota laen, di bulan Ramadhan, tetiba saya pen berbuka sama kolak. Saya beli lah kolak pisang di warung makan dekat rumah saya.
Setelah makan sesuap, saya pun nangis.
Kolak yang saya beli tu sangat jauh beda sama kolak yang dibuat alm ibu saya.
Sejuta kali lebih enak buatan ibu saya.
Dan kolak yang ga enak ini malah saya beli hiks huaaaa
Walau beda rasa tapi tetap membangkitkan memori, betul kan Mbak. Dan ini pengalaman priceless, sensor-sensor bekerja, memori terkuak...jadinya sentimentil deh
DeleteItu sebabnya, sampai kini aku masih masak sendiri buat anak-anak, karena ingin mereka punya kenangan tentang ibunya..padahal aslinya ga jago dan hobi di dapur akutuu, cuma sekadar masak aja bisa.
ReplyDeleteMemang peran sentimental makanan dapat menciptakan kenangan ya
Betul Mba, saya percaya semua ibu pasti punya makanan andalan yan disuka keluaga. Itu bakal dikenang terus kelas. Bisa jadi ladang pahala juga, InsyaAllah
DeleteIya ya, masakan ibu seringnya menjadi citarasa tersendiri yang terserap hingga ke memori hingga bertahun-tahun berlalu. Sesuatu yang dicecap sedari kecil seolah punya kekhasannya sendiri, walau itu merupakan masakan rumahan yang sederhana. Kalau ditanya, apa masakan yang paling favorit dan selalu bikin kangen rumah, saya akan lekas menjawab Sayur Bening Bayam dan Telur Dadar. Menu yang biasa Mama saya buatkan dan selalu saya rindu tiap kali pulang ke rumah orangtua.
ReplyDeleteBaca komen Mba aja membuatku syahdu...terima kasih kunjungannya, selamat mengenang memori indah bersama ibunda lewat makanan.
DeletePembahasan artikel yang sangat unik mba aku bacanya sambil mikir oh betul juga oh iya juga ya, ga kepikiran bahwa makanan dapat mengingatkan kita pada masa lalu dan sentimentil
ReplyDeleteThanks Mba Sabrina, selamat menyusuri memori rasa sambil bersentimentil ria :D
Delete