Saya saat ini sedang nonton drama seri Tiongkok yang berjudul Meet Yourself. Drama seri ini saya pilih dari bucket list judul-judul drama karena aktornya adalah si ganteng favorit saya, Li Xian.
Saya memilih drama ini sebenarnya random saja, tidak ada review atau rekomendasi drama yang saya baca. Tapi keisengan ini berbuah manis. Nonton drama ini seperti memanjakan mata dan mendamaikan hati.
Meet Yourself yang baru saya tonton sampai 4 episode ini tentang Xu Huangdong yang mengalami masalah batin karena sahabat terbaiknya meninggal dunia. Pekerjaan sehari-harinya juga penuh tekanan dan ia merasa hidupnya makin hampa dan tak bermakna.
Mbak Xu akhirnya memilih untuk menentramkan diri dan tinggal selama 3 bulan di Provinsi Yunnan di Tiongkok. Bagi blogger Bandung, tempat yang menawarkan kedamaian dan ketentraman mungkin bisa dilakukan di daerah seperti Orchid Forest Cikole.
Xu membutuhkan ketenangan dan kehidupan yang lebih santai dari hiruk pikuk dan ruwetnya kehidupan kota besar yang dialaminya. Dengan mengandalkan review hotel dari aplikasi di ponselnya, Xu berhasil mendapatkan tempat yang pas untuk self healing.
Memahami Spiritualitas
Setiap mendengar kata spiritualitas, saya sering
mengaitkannya dengan agam. Ternyata setelah cari tahu sana sini, spiritualitas itu
bukan sesuatu yang formal. Spiritualitas tidak punya struktur dan tergoranisir
seperti agama yang punya aturan boleh tidak, cara menjalankan ibadah, dan
aturan-aturan baku lain.
Spiritualitas dari asal katanya berarti nafas kehidupan (spiritus).
Kata spirit, sering kita maknai sebagai semangat, dan ini adalah sebuah
kekuatan kasat mata yang memberi kekuatan bagi kita. Spirit bisa mempermudah
kita mendefinisikan kebenaran, jati diri sesungguhnya yang unik dan menegaskan individualitas
kita.
Hubungan antara spiritualitas dan agama sendiri saling
beriringan, walau keduanya punya konteks yang berbeda. Singkatnya,
spiritualitas melihat ke dalam batin menuju ke kesadaran akan nilai universal
seseorang. Sebaliknya, agama menggunakan tata cara keagamaan formal dan kitab
suci untuk membuat seseorang bisa hidup di tengah masyarakat yang dinamis.
Rekomendasi film tentang Spiritualitas
Berdasarkan informasi sebelumnya tentang spiritulitas , saya
iseng-iseng mencari tahu film apa yang membahas tentang spiritulitas. Siapa tahu, makin banyak belajar spiritualitas lewat hiburan yang
menyenangkan.
I Origins
Ini adalah sebuah film indie besutan sutradara Mike Cahill.
Film ini rilis pada 18 Juli 2014 oleh Fox Searchlight Pictures.
Film ini berkisah tentang cerita percintaan yang dibalut
dengan spiritualitas lewat pertentangan antara science vs religion yang
diwakili oleh karakter Ian dan Sofie. Ian menolak konsep ketuhanan, ia
digambarkan sangat kaku. Hal ini berlawanan dengan karakter Sofie yang percaya
konsep ketuhanan dan yakin bahwa segala sesuatu terjaid karena kuasa Tuhan.
Ian sendiri adalah seorang ilmuwan biologi molekular yang
sangat terobsesi dengan mata. Ia melakukan eksperimen tentang evolusi mata,
menjadikan hewan tak bermata seperti cacing bisa melihat lingkungan tempat
tinggalnya.
Dalam upaya penelitiannya, Ian bertemu dengan gadis bermata
indah Bernama Sofie. Mereka terpisahkan karena suatu peristiwa dan bertemu lagi
7 tahun kemudian. Ian menikahi wanita lain dan cerita kemudian berkembang
menjadi pergumulan nasib, ilmu pengetahuan, alam, Tuhan, dan semesta.
Samsara
Dalam agama Hindu, Samsara adalah sebuah lingkaran kehidupan, mulai kelahiran,
kehidupan, kematian, dan reinkarnasi. ini Inilah salah satu film karya Ron
Fricke yang dahsyat dalam waktu pengerjaan, lokasi syuting, dan anggarannya.
Film ini dibuat dalam waktu kurang lebih 5 tahun. Lokasi syutingnya hampir di
100 lokasii dari 25 negara di dunia. Budgetnya tentu lebih gla lagi, mencapai 4
juta dolar untuk kelas film dokumenter.
Jika Sahabat adalah penggemar film dokumenter dan menyukai
tema spiritualitas, film ini bisa jadi pilihan tepat.
Ada banyak keindahan dunia yang diberikan pada penonton.
Bukan sekadar memperlihatkan keindahan alam atau bangunan cantik, setiap gambar
dan adegan adalah representasi dari perjalanan spiritualitas manusia itu
sendiri.
Sebut saja tari Legong dari Bali yang digambarkan sebagai kehidupan
dengan gerak-gerik dan dinamikanya. Lalu ada ledakan gunung api Kilauea di
Hawaii yang menggambarkan bencana dan kematian, sampai perusahaan daur ulang
yang merepresentasikan reinkarnasi.
Peaceful Warrior
Film yang mengangkat isu spiritualitas lainnya adalah drama
inspirasional yang diangkat dari kisah nyata. Dibuat berdasarkan novel bestseller
berjudul 'Way of the Peaceful Warrior' dari penulis Dan Millman.
Film ini bercerita tentang kehidupan seorang atlet senam Bernama Dan. Ia atlet dari Universitas California at Berkeley yang sedang berusaha keras untuk lolos babak penyisihan dalam perekrutan anggota tim senam nasional A.S yang akan bertanding di Olimpiade.
Dalam usahanya, ia bertemu dengan orang tua bijak yang
kemudian hilang begitu saja. Pertemuannya mengubah hidupnya dan membantunya
melewati masa gelap setelah terlibat kecelakaan fatal.
Detil cerita tentang perjuangan, kegigihan, dan aroma
spiritualitas yang kuat menjadikan film ini salah satu yang direkomendasikan
banyak orang. INilah film yang patut Sahabat pertimbangkan dan perlu masuk ke
bucket list ya.
What The BLEEP Do We Know?
Awalnya dirilis pada Februari 2004 di salah satu bioskop di
Yelm, Washington, What the BLEEP Do We Know!? kemudian menjadi film dokumenter
terlaris kelima di Amerika Serikat, dengan penjualan tiket sebesar $12 Juta.
Walau tidak dilirik oleh distributor film, produser film ini
berusaha mendistribusikan dan memasarkan film itu sendiri dalam strategi "ada
bukti baru bicara" untuk menunjukkan kepada pemilik bioskop bahwa memang
ada pasar untuk film berorientasi spiritual yang melayani kecerdasan penonton.
Film ini jelas bukan untuk penonton yang suka cerita receh.
Walau selalu ditolak masuk ke festival film besar (Seperti Sundance,
Berlin, Toronto, Cannes, dll…), film ini masuk ke festival yang levelnya lebih
kecil dan selalu menang.
Promosi dari mulut ke mulut membuat film ini diputar selama berbulan-bulan.
Selalu ada penggemar yang menantikan diputarnya film spiritualitas ini. Hasilnya, 5 bulan kemudian film ini meraih
angka angka box office yang mengejutkan, film tersebut menarik perhatian Samuel
Goldwyn Films, sebuah perusahaan distributor film untuk distribusinya.
Tak hanya di layar lebar, film ini kemudian dibuat dalam
format DVD dan melesat ke puncak daftar terlaris Amazon. Saat ini film tersebut
didistribusikan secara teatrikal di lebih dari 35 negara di seluruh dunia.
Inilah beberapa referensi film tentang spiritualitas untuk
ditonton. Jika Sahabat sudah bosan menonton genre film yang umum, bisa coba
nonton film genre spiritualitas ini ya. Memang perlu mikir keras sih terkadang.
Untuk menikmati film jenis ini pun tidak mudah. Tetapi pasti banyak pelajaran
tentang spiritualitas yang bisa kita ambil, selamat menonton
0 Comments