Cek 4 Fakta Serial Animasi Upin & Ipin

Upin dan Ipin

 

“Ibu, Upin Ipin.” Request harian anak saya ketika santai dan ingin nonton TV ya selalu kartun satu ini. Atau pilihan lainnya dia suka “Anjing” alias Blues Clues.

Anak saya, keduanya termasuk yang bayi 15 bulan, suka sekali dengan Upin & Ipin. Hebatnya serial animasi Upin & Ipin ini, membuat adik bayi yang nenen langsung menoleh ketika mendengar suara Upin & Ipin. “Betul, betul, betul!”

Saya tak bisa menyalahkan kecintaan buah hati saya pada serial animasi ini. Saya dan suami pun menjadi penggemarnya. Suami bahkan nonton episode terbaru lewat YouTube karena tertinggal penayangannya di televisi nasional. Saya? Tak sempat nonton tapi tahu semua cerita dan tokohnya walau sepenggal-sepenggal. Biasa, momblogger, emak sibuk.

Tentang Serial Animasi Upin & Ipin

Les’ Copaque Production Sdn. Bhd  adalah pemroduksi serial animasi 3D “Upin & Ipin”. Serial ini menjadi salah satu serial animasi paling populer di Malaysia dengan review sangat baik dan ditonton sekitar 800.000 penonton per episode di dalam negeri.

FYI, Serial ini sebenarnya merupakan spin-off dari film fitur debut perusahaan “Geng: Pengembaraan Bermula”. Serial ini berpusat pada sepasang anak laki-laki kembar berusia 5 tahun, Bernama Upin dan Ipin, yang menceritakan kisah kehidupan sehari-hari mereka yang kocak dan menyenangkan khas anak-anak.

Studio Animasi Pencipta Upin dan Ipin

Awalnya saya heran mengapa rumah produksi yang memroduksi Upin & Ipin menggunakan nama Prancis. Saya pikir ini perusahaan Prancis atau sejenisnya. Saya pun membaca “Les Copaque” a la Prancis seperti ini “Le (seperti kata les – kursus tanpa huruf S) dan kopak .

Lah ternyata dibacanya sesuai tulisannya. Les Kopek. Ini adalah istilah dalam bahasa Melayu yang ditulis dalam style Prancis.

Les (the last)Kopek artinya kartu terakhir yang diambil dari satu tumpukan kartu permainan. Tempat menaruh semua harapan dan impian, seperti pada sebuah permainan. DI kartu terakhir, kita selalu ingin menang, atau emndapat kartu bagus. Kurang lebih seperti ini maknanya.

Les’ Copaque Production Sdn. Bhd. (LCP) didirikan pada Desember 2005 untuk memelopori industri animasi Malaysia dan memberikan kesempatan bagi lulusan lokal untuk menampilkan bakat mereka. Rumah produksi ini secara khusus memproduksi animasi 3D berkualitas tinggi dengan mengusung gambar dan kearifan lokal namun memiliki daya tarik global.

Saat perusahaan ini pertama kali berdiri, Managing Director Haji Burhanuddin dan istrinya Hajah Ainon menargetkan untuk membuat cerita sederhana yang bisa menyentuh siapa saja tanpa memandang usia dan latar belakang.

Setelah diskusi yag cukup panjang, tim kemudian sepakat untuk membuat cerita petualangan dengan latar belakang ‘kampung’ Malaysia. Demikian proyek pertama Les' Copaque Production, film animasi 3D “Geng: Pengembaraan Bermula”, yang diluncurkan dalam sebuah event pada tanggal 11 September 2007, bersama dengan serial animasi spin-off pendek berjudul “Upin & Ipin”.

Lahirnya Karakter Upin & Ipin

Ide untuk memproduksi serial animasi pendek digagas oleh Haji Burhanuddin untuk menguji penerimaan animasi 3D oleh penonton Malaysia sebelum merilis “Geng: Pengembaraan Bermula”. Karena mayoritas penduduk Malaysia beragama Islam, ia berencana membuat cerita tentang puasa di bulan Ramadhan.

Musim pertama Upin dan Ipin diluncurkan dalam 6 episode, masing-masing berduarasi 5 menit dan sengaja diluncurkan menjelang bulan Ramadan. Episode ini tentang puasa pertama Upin & Ipin. Setelah muncul tak disangka responnya sangat luar biasa dan malah menjadikan Upin & Ipin sebagai ikon Malaysia dan karakter paling dicintai di Malaysia

Jarjit dan Ultraman

Pernah tau kenapa Jarjit selalu memakai topeng Ultraman? Atau pernah lihat kemunculan Ultraman di episode Upin & Ipin? Ini karena Les Copaque Production bekerja sama dengan TSuburaya Productions dari Jepang. Episode yang memunculkan Ultraman adalah di musim ke 8 berjudul Upin &Ipin and Ultraman Ribut dan di musim ke 9 dengan episode berjudul Upin & Ipin and Ultraman Ribut 2

Katak Comel

Sering nonton Upin & Ipin dan menemukan karakter katak yang tengil dan iconic? Ini karena katak menjadi logo dari Les Copaque Production

Simbol tersebut lahir dari peribahasa Melayu 'Bagai katak di bawah tempurung' yang secara harfiah diterjemahkan menjadi 'katak di bawah batok kelapa'. Pepatah tersebut ditujukan kepada orang-orang yang tetap stagnan dan tidak berinisiatif melangkah keluar untuk menjelajah ke dunia luar. Katak yang berada di luar batok kelapa, melambangkan keinginan kita untuk bermimpi besar dan kemampuan kita untuk berpikir di luar kotak“.

Film Terlaris Upin dan Ipin – Keris Siamang Tunggal

Salah satu film layar lebar Upin dan Ipin terlaris dan termahal proyeknya adalah film yang diberi judul “”Keris Siamang Tunggal”. Film ini dirilis di bioskop di Malaysia, Singapura, Brunei, Vietnam, Indonesia, Tiongkok, Filipina, Amerika, dan segera rilis di Turki

Film bergenre keluarga, petualang, dan fantasi ini mulai dirilis di tanggal 21 Maret 2019 di Malaysia dan sudah dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan Vietnak.

Film ini meraup sekitar RM26 juta di Malaysia, menjadikannya film animasi lokal terlaris kedua di bioskop Malaysia. Dari segi penhargaan,  film ini memenangkan kategori Feature Film Terbaik di Festival Film Animasi Internasional Montreal, Canada 2019.

Produksi memakan waktu 5 tahun untuk diselesaikan, dan biayanya hampir mencapai RM 20 juta atau sekitar 71 miliar Rupiah. Hal ini  menjadikan film ini sebagai film Malaysia termahal yang pernah dibuat.

Produser Les' Copaque Production, Burhanuddin Md. Radzi mengungkapkan bahwa ada beberapa adegan yang diselesaikan lebih awal dan kemudian diubah karena adegan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Salah satu contohnya adalah mengubah adegan yang sama sebanyak 80 kali hingga seseorang dari 200 orang tim produksi hampir mengundurkan diri.

Saya termasuk penggemar soundtrack film Keris Siamang Tunggal yang lagunya berjudul Keris Sakti. Anak saya juga amat sangat suka dengan lagu Keris Sakti, begitu juga dengan suami saya. Bisa dikata, kami sekeluarga penyuka Upin dan Ipin dan suka dengan lagu di film ini.

Penyanyi lagu ini adalah Fakhrul Razi, penyanyi dari Brunei yang pernah menjadi juri acara Dangdut Academy Asia nya Indosiar dan dulu pernah digosipkan netien dekat dengan Rina Nose (loh kok malah ngegosip ya).

Komposer utama untuk film ini adalah Andrew Bong kelahiran Sarawak. Sebagai komposer utama, dia mengatakan bahwa membuat musik orisinal yang dapat menggerakkan emosi orang adalah sebuah tantangan, sementara menulis musik yang tepat agar sesuai dengan film jauh lebih menantang. Ia pertama kali didekati oleh produser, Burhanuddin Md. Radzi untuk menggubah musik ala Hollywood namun tetap memasukkan unsur tradisional Melayu.

Coba Sahabat dengarkan lagunya dan beri komentar ya. Tidak main-main dibuat dengan iringan orchestra yang wow banget loh.

Nah ini beberapa fakta dari animasi Upin & Ipin. Sahabat sudah tahu fakta yang mana nih?

Sebagai orang Melanesia, saya sangat menyukai bungkus budaya dan keragaman yang diusung animasi Upin dan Ipin. Sebagai orang Indonesia saya senang karena sedikit banyak ada persamaan mengingat Indonesia dan Malaysia serumpun. Sebagai orang tua, saya suka anak saya menonton animasi berkualitas yang segar dan menjunjung budaya ketimuran.

Saya pun berharap agar makin banyak animator dan produser animasi yang melirik potensi industri hiburan animasi dengan mengangkat cerita yang menyenangkan khas anak-anak bukan versi sinetron yang dikartunkan. You know what I mean kan Sahabat?

 


Post a Comment

7 Comments

  1. Menarik nih sejarahnya Upin & Ipin. Apalagi cerita Upin & Ipin selalu meninggalkan pesan bijaknya yah, Mbak.

    ReplyDelete
  2. Baru tahu fakta dari Upin Ipin ini. Keren juga nih rumah produksinya. Pantes sih Upin Ipin sampai sekarang tetap eksis

    ReplyDelete
  3. Hooo terjawab sudah kenapa si Jarjit selalu senang pakai topeng Ultraman. Terkejut juga kalau memang cara bacanya itu Les Kopek, unik bangeeett. Nah, sebenarnya yang bikin aku penasaran sama serial Upin Ipin belakangan ini tuh, Mei Mei sama Mail, itu beneran ada urusan romance nggak sih? Heboh aja kapan hari lalu dibahas di platform burung biru.

    ReplyDelete
  4. Ada 1 fakta lagi, usia Upin-Ipin itu jauh lebih tua daripada anak saya 😁 tapi masih TK aja

    ReplyDelete
  5. Ya Allah serius mbak habisnya 71 Milyar? Keuntungannya sampai berapa persen ya kira2 dengan byknya peminat alias penontonnya? Aku baru tahu kalau bikin animqsi semahal itu

    ReplyDelete
  6. Benar belum banyak produser dan animator yang bersaing ketat di industri hiburan animasi anak-anak seperti pada serial kartun Upin dan Ipin

    ReplyDelete
  7. bagus sih upin ipin tuh, pas banget kehidupan anak-anak yang banyak cerita :) cocok buat hiburan keluarga

    ReplyDelete

advertise