Saya ingat, dulu saya pernah punya murid seorang bapak-bapak yang mengatakan bahwa segala yang indah itu ada pada diri perempuan. Karenanya, agama saya mengajarkan agar perempuan menjaga segala keindahan dirinya dengan memberi penutup agar terhindar dari bahaya nafsu dan hal kurang baik dari lawan jenis.
Sebagai seorang perempuan, saya juga ingin terlihat cantik
dan menarik dong, walau untuk konsumsi suami saja ya he he. Saya juga
menggunakan beberapa produk skincare dan perawatan tubuh maupun wajah.
Mengapa Perempuan Ingin Tampil Cantik?
Pernahkah Sahabat berpikir mengapa perempuan ingin terlihat
cantik? Hal ini semata karena kecantikan membuat perempuan merasa baik.
Analoginya sederhana saja: karena semakin perempuan terlihat cantik, semakin ia
merasa nyaman dengan diri sendiri.
Ada hubungan
psikologis antara konsep kecantikan dan kepercayaan diri. Umumnya, orang yang
dikenal menarik cenderung lebih percaya diri dengan kemampuannya sendiri. Apakah
Sahabat juga merasakan hal yang sama? Yang jelas dari pengalaman seumur hidup
saya, teman-teman yang cantik selalu tahu jika mereka cantik. Tentu mereka
punya kepercayaan diri yang baik. Jikalau mereka pemalu, mereka tetap mendapat support
system yang kuat dari, setidaknya, para lelaki yang mengagumi kecantikan
mereka.
Sejarah Produk Kecantikan
Berbicara tentang produk kecantikan tentu tak lepas dari produksi
produk kecantikan itu sendiri. Jika dilacak ternyaa penggunaan produk kecantikan
dan kosmetik sudah dimulai sejak tahun 4.000 SM. Sejarawan mencatat orang Mesir
kuno sudah menggunakan celak mata untuk menciptakan efek mata yang dramatis.
Saat ini, industri kecantikan di seluruh dunia, mencakup produksi
aneka produk mulai mulai dari perawatan rambut dan kulit hingga rias wajah, dan
diperkirakan perputaran uang di bisnis ini bernilai $425 miliar.
Dunia bisnis kecantikan dan kosmetik di tahun-tahun awal
sangat bergantung pada bahan-bahan alami, termasuk untuk menciptakan berbagai
warna. Menariknya, bahan-bahan untuk kosmetik ini banyak yang memanfaatkan
sumber daya alam suatu daerah.
Sahabat pasti ingat bahwa bahan seperti lidah buaya, bunga
kenanga, bengkuang, dan banyak bahan lokal lain sudah terkenal dipakai secara
turun temurun untuk lulur, peeling, dan produk kecantikan lainnya. Tiap
daerah tentu punya bahan alami yang berbeda dengan daerah lain, apalagi negara
lain. Sebut saja gojiberi yang banyak tumbuh di Tiongkok, Korea, dan Jepang
yang tidak ditemukan pada kosmetika dan produk kecantikan lokal Indonesia.
Industri Kecantikan Dunia di Abad ke-20
Apa yang terjadi pada indsutri kecantikan di Abad ke-20?
Terhitung mulai tahun 1901 sampai tahun 2000an, sudah banyak hal yang terjadi
dalam bisnis dan perkembangan kecantikan dunia. Dalam waktu satu abad, ada
pergeseran makna kecantikan, perubahan pola konsumsi produk kecantikan, dan
juga semakin intensnya ilmu pengetahuan masuk dan ikut mengambil peran.
Pergeseran Makna Kecantikan
Pada tahun 1960-an perempuan suka tampilan mata lebar dan make-up
dengan kesan matte. Sementara tahun 1970-an membawa tampilan yang lebih alami.
DI tahun 1980an, kembali lagi segala sesuatunya mengikuti Super Model. Make up
yang tebal dengan pilihan warna-warna yang berani fiikuti gaya penataan rambut
yang rumit.
Tahun 1990-an kembali ke tampilan yang lebih alami, dengan
pengaruh budaya pop seperti Grunge dan hip-hop. Siapa yang menyangka di akhir dekade,
bibir, kuku, dan mata yang dalam diberikan aksen atau warna-warna gelap dan
misterius.
Industri Kecantikan dari Masa Perang ke Modern
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, industri
kecantikan menjadi jalur karier yang penting dan sangat diperhitungkan untuk perempuan.
Di New York, Elizabeth Arden membuka salon andalannya dan mulai menawarkan
"make over" kepada kliennya. Di daerah west Coast, Max Factor
menciptakan foundation pertama untuk para bintang film, dan Greta Garbo
mengantar era alis yang keren dan lahirlah kebutuhan akan pensil alis dan
maskara.
Saat ini, industri kecantikan telah kembali ke akarnya,
dengan produk berbasis sains yang tak hanya membuat perempuan cantik, tetapi
juga punya tugas lain. Perempuan tidak hanya ingin terlihat cantik, mereka juga
ingin produk makeup dan perawatan rambut mereka bermanfaat bagi mereka.
Ada serum untuk perawatan intensif, krim untuk koreksi, formula
anti-penuaan, dan produk-produk lain dirancang lewat keunggulan science
untuk menampilkan kecantikan perempuan, memperbaiki kekurangan atau
ketidaksempurnaan, dan membantunya bersinar baik di dalam maupun di luar.
Pembelian Global Produk Kosmetik dan Kecantikan
Pembelian internasional kosmetik kecantikan dan produk
perawatan kulit impor mencapai total permintaan global senilai US$72,4 miliar
pada tahun 2021.
Nilai impor kosmetik kecantikan dan produk perawatan kulit
naik sebesar 48,1% untuk semua negara pengimpor sejak 2017 ketika pembelian
internasional kosmetik kecantikan dan produk perawatan kulit menghabiskan biaya
sebesar kurang lebih $48,9 miliar.
Terdapat peningkatan 11,4% dari tahun ke tahun dalam nilai
kosmetik kecantikan dan produk perawatan kulit yang diimpor secara global, berdasarkan
impor senilai $65 miliar selama tahun 2020.
5 pembeli kosmetik kecantikan dan perawatan kulit impor
terbesar dari tahun 2020 hingga 2021 adalah Cina daratan, Hong Kong, Amerika
Serikat, Makau, dan Singapura. Secara kolektif, negara-negara pembeli tersebut
membeli lebih dari setengah (52%) dari total impor untuk produk perawatan
pribadi khusus ini.
Dari perspektif benua, negara-negara Asia membeli kosmetik
kecantikan dan produk perawatan kulit impor senilai dolar tertinggi selama
tahun 2021 dengan pembelian sebesar $40,5 miliar atau 56% dari total global. Di
tempat kedua adalah importir Eropa sebesar 28,6% sementara 10,7% kosmetik
kecantikan dan produk perawatan kulit lainnya yang diimpor di seluruh dunia
dikirim ke pembeli di Amerika Utara.
Persentase yang lebih kecil pergi ke Amerika Latin (2%)
tidak termasuk Meksiko tetapi termasuk Karibia, Oseania (1,6%) dipimpin oleh
Australia dan Selandia Baru, kemudian Afrika (1,2%).
Di bawah ini adalah 15 negara yang mengimpor kosmetik
kecantikan dan produk perawatan kulit bernilai dolar tertinggi selama tahun
2021.
- China: US$18,5 miliar (25,6% dari total kecantikan dan perawatan kulit impor)
- Hong Kong: $7,3 miliar (10,1%)
- Amerika Serikat: $5,6 miliar (7,7%)
- Makau: $3,2 miliar (4,5%)
- Singapura: $3,1 miliar (4,3%)
- Jerman: $2,6 miliar (3,6%)
- Inggris Raya: $2,1 miliar (2,9%)
- Prancis: $1,9 miliar (2,6%)
- Kanada: $1,58 miliar (2,2%)
- Jepang: $1,47 miliar (2%)
- Belanda: $1,32 miliar (1,8%)
- Rusia: $1,29 miliar (1,8%)
- Belgia: $1,23 miliar (1,7%)
- Polandia: $1,17 miliar (1,6%)
- Italia: $1,16 miliar (1,6%)
Di antara negara-negara di atas, pasar kecantikan dan
perawatan kulit yang tumbuh paling cepat sejak 2020 adalah: Makau (naik 36,6%),
Belanda (naik 32,8%), Rusia (naik 27,2%), dan Amerika Serikat (naik 23,9%).
Kesimpulan
Industri kecantikan adalah salah satu industri yang terus
melaju dan secara signifikan ikut mempengaruhi kancah industri dunia. Sejarah produk
kecantikan dunia dan perubahan standar kecantikan ikut mewarnai munculnya
produk-produk baru.
Nilai impor dari beberapa negara dunia ini menunjukkan
bagaimana produk kecantikan telah menjadi primadona di negara-negara yang
mungkin tidak popular dalam impor komoditas lainnya. Bagaimana perkembangan
produk kecantikan dan kekuatan impor produk kecantikan di Indonesia? Apakah
Indonesia turut menjadi importir besar atau sudah mampu berada pada taraf
ekspor kosmetik? Kita nantikan bersama ya Sahabat di tahun-tahun mendatang.
Referensi:
- Beauty Cosmetics and Skincare Imports by Country- www.worldstopexports.com)
- Beauty Through History - Sharom Romm (www.washingtonpost.com)
10 Comments
Bisnis kecantikan memang gak pernah redup. Bahkan terus berkembang seiring waktu.
ReplyDeleteBtw sekarang lagi hips yang natural, seakan make up no make up look. Kalo untuk skin care sekarang semuanya kembali ke nature ya kak. Pasarnya lebih menjanjikan.
Kalo model make up no make up look tu apa gak rugi ya...
DeleteMasak udah make up tapi gak keliatan pake make up .. hihiy
Dulu waktu lajang sempet sih sama temen lirik lirik kosmetik.. walaupun gak beli.. tapi setelah berkeluarga, kebutuhan sudah lebih banyak dan kosmetik jadi prioritas buntut saja.. tapi jualan kosmetik kayaknya menguntungkan ya..
ReplyDeleteTidak kusangka ternyata industri kecantikan juga ada sejarah-sejarahnya tersendiri, mengalami berbagai perkembangan. Aku nggak pernah ngikutin sejarah tentang industri kecantikan ini, jadi informasi ini baru buatku. Keren. (Zen)
ReplyDeleteSetuju banget kalau industri kecantikan perkembangannya melesat tinggi. Apalagi dengan adanya teknologi digital membuat banyak orang lebih peduli dengan kecantikan diri sendiri. Dan, memang tidak dipungkiri ketika seorang perempuan merasa cantik maka akan muncul rasa percaya diri.
ReplyDelete" ... semakin perempuan terlihat cantik, semakin ia merasa nyaman dengan diri sendiri ..." ----> setuju 100 persen. Makin terasa nih di diri saya jelang usia kepala 5. Dulu cuek, sekarang jauh lebih concern dengan skincare. Btw, produk skincare dan kosmetik memang gak ada matinya ya.
ReplyDelete" ... semakin perempuan terlihat cantik, semakin ia merasa nyaman dengan diri sendiri ..." ----> setuju 100 persen. Makin terasa nih di diri saya jelang usia kepala 5. Dulu cuek, sekarang jauh lebih concern dengan skincare. Btw, produk skincare dan kosmetik memang gak ada matinya ya.
ReplyDeleteBisnis kecantikan memang yaa amazing apalagi dengan perkembangan jaman sosial media banyak produk baru diluncurkan, brand baru menjamur, brand lama yg tidak bisa bertahan akhirnya gulung tikar.
ReplyDeleteIndonesia sekarang udah makin bersaing di industri kosmetik ini. kita potensial untuk ekspor kosmetik halal. Pasarnya sangat luassss. Meski belum masuk 15 besar dunia seperti data di atas, tetapi di industri kosmetik halal yakin deh bakal jadi salah satu terdepan.
ReplyDeleteAku kenal kosmetik bermula dari ibuku, benar benar mencoba dunia kosmetik setelah masuk dunia kerja. Karena sebegitu pentingnya menunjang performan seseorang.
ReplyDeleteDam ternyata kosmetik adaptasi dari luar ya