Sahabat, kapan terakhir jalan-jalan, healing, cooling down,
dan adventuring? Duh saya menggabungkan banyak sekali istilah jalan-jalan dalam
satu kalimat tanya ya? Istilah ini makin sering saya dengar dan banyak
dijadikan tagar di medsos.
Sejak menikah lalu hamil di bulan depannya, saya sudah
sangat jarang jalan-jalan jauh. Bahkan untuk ke kota yang berjarak lebih dari 3
jam saja saya tidak pernah. Apalagi bepergian ke tempat yang sedikit mengandung
unsur alam dan adventure.
Anak saya masih kecil, sampai sekarang pun ada yang kecil
karena nambah momongan. Walhasil, untuk beradventure ria saya yang tak kuasa.
Fokus harus selalu pada anak . Bukannya rileks saya jadi makin sibuk jagain
bocil dan memastikan mood mereka semuanya bagus. Sejujurnya kangen banget
dengan kegiatan outdoor yang benar-benar menyatu dengan alam.
Saya yakin, setiap pengalaman jalan-jalan pasti mengandung
cerita yang berkesan. Pasti ada kesan yang bisa disimpan dari aneka memori
perjalanan tersebut. Jadi, sebagai bloger, saya pun terkadang menuliskan cerita
perjalanan saya. Karena saya bukan seorang travel blogger maka tak semua
cerita perjalanan saya share di blog saya.
Tak beda dengan seorang travel bloger, para penulis banyak
juga yang membuat tulisan berdasarkan perjalanan yang sudah ditempuhnya. Atau
bisa juga membuat cerita beraneka genre dengan detil setting tempat-tempat
keren di dunia.
Bagi para penulis buku tentang kisah perjalanan super keren,
apresiasi tertinggi adalah bagaimana buku yang ditulis bisa mengilhami para
pembaca untuk mendaki, mengemudi, menyusuri, dan menjelajahi tempat-tempat yang
sangat indah. Bahkan terkadang, membaca buku perjalanan bisa sama
transformatifnya dengan perjalanan itu sendiri.
Rekomendasi Buku Keren Tentang Traveling
Dari sekian banyak buku tentang traveling. Ada beberapa
judul yang saya rekomendasikan. Buku-buku ini bukan buku tentang panduan
wisata, tetapi buku perjalanan yang menjadi pengalaman penulis dalam
petualangannya. Ada juga buku fiksi yang menawarkan setting tentang perjalanan
penuh makna.
Berdasarkan pengalaman nyata atau tidak, semua buku ini
patut dibaca. Saya akan berusaha memaparkan seberapa menariknya buku-buku ini
walau saya bukan seorang book reviewer ya
Trinity : The Naked Traveler
Setiap menyebut buku dan traveling saya yakin ini buku yang
paling banyak disebut dan diulas sekaligus. Buku ini adalah sebuah catatam
perjalanan yang disampaikan secara lugas, santai, dan mengena buat pembaca.
Penulisnya adalah Trinity. Bermula dari tulisannya di blog
yang kemudian ramai dikunjungi pembaca, Trinity kemudian menorehkan kisahnya
dalam bentuk buku.
Menariknya, buku ini ditulis dalam bentuk serial. Sampai
tahun 2019, yang menandai akhir dari serial The Naked Traveler, sudah ada 8
seri buku diterbitkan.
The Geography Of Bliss - Penggerutu yang Mencari Kebahagiaan
Buku ini ditulis oleh Eric Weiner dan diterbitkan oleh
Penerbit Qanita. Isinya adalah tentang perjalanan sang koresponden yang
berusaha mencari tempat-tempat yang sangat menyenangkan untuknya mengingat ia
adalah si penggerutu.
Ya, sudah satu dekade ia bertugas untuk meliput di
daerah-daerah yang kurang menyenangkan seperti
Irak, Afghanistan, dan Indonesia. Wow, Indonesia? Ya,
menurutnya bertugas di negara-negara ini adalah hal yang kurang membahagiakan.
Jadi Weiner kemudian melakukan risetnya sendiri untuk mencari tempat-tempat
tersembunyi yang membawa kebahagiaan.
Lalu, di manakah tempat tersebut? Melalui tulisannya, ia
menceritakan bagaimana tempat seperti Islandia, Bhutan, dan India adalah tempat
yang membuatnya tertawa lepas. Sebaliknya, ia juga menemukan tempat yang paling
menyebalkan yaitu Moldova.
Kisahnya mendefinisikan kebahagiaan dan menemukannya setelah
bepergian ke negara-negara dunia adalah sebuah kontemplasi yang mengajarkan
juga pada pembaca tentang banyak hal. Ada cerita pengamatan tentang orang dan
nasib yang dijelaskan oleh Weiner.
The Traveling Cat Chronicles 旅猫リポート
Ini adalah salah satu buku tentang perjalanan yang
menggunakan sudut pandang berbeda. Sesuai judulnya, ada kisah Nana si kucing
yang bepergian dan menemukan banyak hal yang selalu menggoreskan kenangan dan
pelajaran.
Buku karya Arikawa Hiroini diisi dengan pernyataan penting bahwa terkadang Sahabat harus meninggalkan semua yang Sahabat tahu untuk menemukan tempat yang sebenarnya Sahabat miliki. Cerita si kucing sebenarnya sangat “relate” dengan kisah kita para manusia. Sekali lagi, tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya.
Titik Nol: Makna Sebuah Perjalanan
Ini adalah salah satu buku tentang perjalanan yang sangat
saya sukai. Agustinus Wibowo menceritakan tentang kekuatan dirinya sebagai
story teller dan juga menunjukkan kelemahannya sebagai manusia biasa yang
diliputi masalah, seperti kita pembacanya.
Ceritanya mengunjungi negara-negara yang tidak umum
dikunjungi traveler, membuat saya sangat terbuai dengan buku ini. Gambaran
tentang indahnya tempat yang dikunjungi sangat detil dan menarik.
Yang paling seru tentu saja bagian paling menyentuh dari buku ini. Yaitu ketika Agustinus Wibowo pulang, menemui ibunya yang belum pernah pergi ke tempat-tempat jauh, dan malah menemukan arti hidup yang sebenarnya. Seperti berangkat kembali dari titik nol.
Stalking Indonesia
Dari banyak buku tentang traveling, inilah buku yang berisi banyak
insight dan kritik tentang perjalanan. Margareta
Astaman adalah penulis buku ini dan baginya, traveling tidak melulu tentang menggambarkan
keindahan tempat wisata. Ia memberikan opini dan kritik pedas terhadap kondisi
masyarakat, pelayanan, sarana transportasi dann lain sebagainya.
Bukan sekadar panduan traveling, buku ini memberikan deskripsi rinci tentang tempat wisata dan aneka persoalan di balik bidang wisata nasional. Buku ini memang khusus membahas tempat-tempat wisata Indonesia, dengan banyak tips dan kritik membangun.
Dari buku-buku ini, manakah tempat yang sudah Sahabat tahu?
Berapa banyak tempat wisata atau tempat menarik layak dikunjungi yang masuk ke
daftar kunjungan Sahabat? Semakin banyak perjalanan yang kita lakukan, sejatinya
membuat kita belajar, berbesar hati, ikhlas dan selalu optimis.
Mana buku favorit Sahabat?
1 Comments
Saya paling suka dengan tulisan Agustinus Wibowo. Kebetulan beliau adalah guru menulis saya. Mendapatkan materi pengajaran dari beliau tentang travel writing adalah salah satu fase kemampuan menulis yang sangat berharga dalam hidup saya. Memorable and valuable pastinya.
ReplyDeleteTerimakasih untuk backlinknya Mbak Silvana. Semoga berkah dan bermanfaat bagi para pembaca.