Dulu waktu masih kecil saya suka sekali membantu mama
memasak. Bahkan proses belanja ke pasar pun buat saya teramat sangat
menyenangkan dan jarang saya lewatkan. Saya suka sekali membantu mama di dapur.
Saya pikir saya akan jadi orang yang bisa memasak, faktanya tidak.
Padahal masakan mama menurut saya enak sekali. Sering juga
mama dapat pujian kala itu dari saudara karena mama sering membawa masakan di
acara keluarga. Nyatanya menjadi asistenn masak beliau tak membuat saya jadi
jago masak.
setelah diingat-ingat sih, ini karena saya tidak mengasah
skill masak saya sejak kuliah. Waktu kuliah dulu, di kos tidak ada kulkas,
dapur kotor dan seadanya. Saya hanya sempat masak mi dan menghangatkan sayur
yang saya bawa dari rumah. Selebihnya saya membeli makanan.
Tak lama setelah saya lulus, mama meninggal dunia. Jadinya
saya tidak punya kesempatan untuk belajar masak dari beliau. Makin malas masak
dan makin rutin beli makanan.
Sekarang ketika menikah, saya belum bisa banyak bereksplorasi.
dan berkreasi. Saya tinggal bersama mertua dan beliau banyak memasak untuk kami
sekeluarga. Saya jarang-jarang masak, nah ini yang membuat saya tidak punya
kesempatan untuk memasak dan akhirnya, lagi-lagi dikalahkan oleh rasa malas.
Refleksi Masak di Rumah
Suatu hari saya membaca postingan di Instagram yang mampir
di berSahabat. Post itu menceritakan bahwa seberapa sulit dan tidak enak
masakannya, ia tetap akan masak untuk keluarga. Mengapa? Agar kelak anak-anak
dan suami akan kangen dengan masakannya. Mengingat rasa masakan ibu dan
hangatnya cinta keluarga di dalamnya.
Memasak makanan buatan sendiri untuk orang yang Sahabat
cintai dapat memberi Sahabat perasaan pencapaian yang luar biasa. Ini bener
banget sih. Dan sebenarnay dengan internet yang sedemikian pesatnya, sangat
mudah menemukan respe atau tutorial masak, termasuk blog tentang masak memasak
yang mudah diikuti dan dipilih sesuai budget yang dimilki.
Manfaat Masak di Rumah
Lalu manfaat memasak di rumah itu apa ya? Setidaknya ada 10
alasan yang sudah saya rangkum.
1. Lebih Sehat
Sangat mungkin bahwa makanan yang dibuay di dapur sendiri
akan jauh lebih sehat daripada makanan yang dijual di warung atau bahkan yang
siap saji sekalipun. Sahabat memiliki kendali penuh atas resep yang dipilih, bahan
yang dipakai, sampai harga yang dimau.
Dengan masak di rumah Sahabat juga bisa mengatur porsi dan
menyesuaikan dengan selera orang rumah, siapa suka pedas dan yang tidak. Akan
lebih mudah juga menentukan menu deit atau pantangan. Hebatnya lagi, memasak di
rumah juga dapat meningkatkan kesehatan mental. Iya lah kan masak bikin hepi.
2. Senang Senang Senang
Memasak makanan yang sempurna akan membuat Sahabat
tersenyum. Sahabat bisa berada dalam suasana hati yang paling buruk sebelumnya,
tetapi begitu Sahabat mencicipi makanan buatan sendiri dan melihat reaksi orang
yang memakannya, pasti ada rasa puas, dan bahagia.
Sebagai tambahan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa memasak adalah aktivitas terapeutik. Ada perasaan pencapaian luar biasa jika masakan habis, bahkan sampai dipuji. Wah sehat mental juga nih jadinya.
3. Menyatukan Keluarga
Semua orang menyukai makanan buatan sendiri yang enak.
Penting bagi orang tua untuk melihat keluarga mereka sesering mungkin, untuk
menghindari rasa kesepian, dan memasak makanan favorit anggota keluargauntuk
mereka adalah cara sempurna untuk melakukannya.
Memasak juga bisa menjadi kegiatan keluarga. Mungkin anak
dan suami bisa membantu dengan mengupas, menyuci atau mengiris bahan-bahannya
atau dengan mengatur meja. Atau mungkin mereka dapat membacakan tutorial resep
sementara Sahabat masak di dapur.
Ketika makanan sudah siap, dan meja sudah siap, semua orang berkumpul di meja makan. Makan bersama, bercerita bersama.
4. Tambah Ilmu Kuliner
Memasak akan membuat Sahabat ingin mencoba resep baru,
masakan baru, dan juga pengalaman makan makanan yang berbeda. Percayalah, cepat
atau lambat hal ini akan terjadi. Mengapa? Ya karena ketika kita berhasil masak
masakan keluarga, pasti ingin membuat menu yang berbeda
Rajin memasak di dapur akan membuat Sahabat jadi belajar juga
tentang Teknik masak, sifat bahan makanan, tips memasak, dan aneka pengetahuan
sputar dunia kuliner. Seru!
Sesekali bolehlah mencicipi makanan di restoran atau tempat makan yang cozy dan chic untuk menambah semangat memasak dan sebagai reward diri atas usaha memasak yang sudah dilakukan. Yakinkan diri Sahabat bahwa Sahabat pun bisa menghasilkan makanan berkualitas seperti yang mereka jual.
5. Memasak Pangkal Penghemat Uang
Pergi keluar untuk makan enak tentu mahal dibanding masak
sendiri. Belum lagi harga minuman yang dipatok mendekati harga menu utama, plus
biaya transportasi, dan ekstra pengeluaran untuk jajan si kecil .
Bahkan untuk makanan yang tergolong murah pun, lebih murah lagi
jika masak di rumah. Di dekat rumah saya ada warung konsep fast food ayam
goreng. Sepaket ayam dengan nasi dan es teh hanya Rp. 10,000, sangat murah. Tapi
jika kita beli 3 paket, sudah habis 30,000 yang bisa dibelanjakan ayam potong
sudah dapat sekilo.
Akan jauh lebih murah jika Sahabat membeli semua bahan dan membuat makanan sendiri di rumah. Sahabat dapat merencanakan ke depan dan mencari tahu bahan apa yang akan dibutuhkan untuk bulan depan, dan ukuran makanan yang Sahabat harapkan.
Tentu saja, jika Sahabat memilih untuk menanam buah dan sayuran sendiri di kebun, pasti akan menghemat lebih banyak uang lagi. Keren!
6. Keterampilan Manajemen Waktu
Memasak di rumah akan mengharuskan Sahabat untuk menguasai
kemampuan manajemen waktu. Sahabat akan belajar masak yang efisien, tepat waktu
penyajian, dan bisa disuka semua angota keluarga.
Dengan banyaknya jenis pengolahan makanan, Sahabat jadi terlatih
untuk memasak tepat waktu. Sahabat juga jadi mengatur waktu untuk menyesuaikan
dengan kegiatan super sibuk lainnya. Bayangkan jika Sahabat seorang travel blogger Medan yang harus ngeblog sambil pelesir tapi berjuang untuk
menghasilkan makanan enak di meja. Sunggun bukan perkara mudah
Ini berarti Sahabat terus-menerus menggunakan otak Sahabat
untuk mengatur waktu dan meluangkan waktu untuk memasak. Tentu saja, menjaga
otak Sahabat tetap aktif adalah penting dalam memerangi demensia alias pikun. Inilah
poin plus dari masak makanan di rumah.
7. Menghindari Alergi Makanan
Saat Sahabat memilih bahan makanan untuk dimasak, Sahabat bisa
memastikan semua bahannya aman untuk dikonsumsi. Resiko bisa diminimalisasi dan
pasti lebih sehat.
Saya pribadi punya alergi pada kepiting dan petis. Jadi untuk
makanan yang menggunakan sedikit bahan petis, misalnya lontong balap, jika
masak sendiri di rumah saya bisa skip petisnya. Tetapi untuk jenis makanan
berpetis banyak seperti rujak uleg, saya terpaksa puasa makan.
8. Menambah PD
Jika Sahabat kurang percaya diri, memasak mungkin merupakan pilihan yang baik untuk Sahabat. Makin banyak bereksperimen di dapur membuat Sahabat akan makin percaya pada kemampuan untuk bisa menghasilkan makanan lezat yang disuka semua anggota keluarga.
Memasak adalah sebuah tantangan, tetapi ketika Sahabat menciptakan sebuah “masterpiece”, apapun hasil masakannya itu adalah sebuah pencapaian, kepercayaan diri Sahabat akan meningkat.
Memasak itu mudah, jargon ini selalu diucapkan oleh banyak
chef dan para ibu doyan masak. Bagi saya memasak itu bisa mudah, tapi rumit dan
ribet juga.
Hal yang mudah bisa jadi sulit untuk orang lain. Karenanya memasak
perlu diapresiasi dan disokong agar terus tercipta makanan “masterpiece” yang
memanjakan lidah anggota keluarga. Memasak bisa jadi sumber stres, tapi terus
dukung orang-orang yang mencoba memasak di sekitar Sahabat agar mereka terus
semangat menghasilkan hidangan sehat, lezat, dan membuat senang semuanya.
14 Comments
Yang jelas masak di rumah banyak manfaatnya. Bisa bereksperimen dengan menu baru dan pastinya lebih hemat serta sehat
ReplyDeleteSayangnya suami saya ngga suka saya bereksperimen...yah..skill ga nambah-nambah nih ha ha..malah curhat
DeleteAsal food prep dulu, pasti proses memasak ini jadi tambah menyenangkan karena nggak terlalu lama :D bisa nyesuaiin rasa sendiri, bisa belajar antar anggota keluarga biasanya nih ibu sm anak perempuan hihi, dan juga lebih hemat tentunya kalau jumlahnya utk total anggota keluarga ya.
ReplyDeleteBener Kak. Ternyata memasak juga bikin pinter manage waktu kan he he
DeleteBener banget lho. Orang yg sudah capek2 memasak mesti diapresiasi. Entah rasanya enak atau biasa aja. Soalnya, aku berkaca sm diri sendiri yg nggak jago masak. Uhuhu
ReplyDeleteSepakat bgt kl masak di rumah bnyk bgt manfaat yg bisa dirasakan
Masak buat keluarga itu emang sebuah kepuasan tersendiri buat diri kita
ReplyDeleteSaya pun belum bisa eksplor masak sendiri karena masih tinggal sama ortu, jadi ibu yang masakin buat sekeluarga, hehehe
Yes kak.. Memasak di rumah memang mendatangkan kesenangan dan juga kesehatan
ReplyDelete. Kalo di rumah penyajian pasti lebih higienis. Keluarga pun lebih sehat. Kantong pun aman karena bebas dari jajan di luar.
Memasak itu memang butuh skill yang perlu terus diasah ya, Mbak. Kalau terampil, semua tantangan masak dilalui dengan mudah.
ReplyDeleteAku belajar masak itu setelah menikah mba. Dan emang saat ini kami lebih sering memasak sendiri dirumah karena sangat ekonomi apalagi kami ada 10 orang di rumah..
ReplyDeleteKalo pas gak bisa masak, pengeluaran jadi bengkak banget
Alfie di Natuna ini masak sendiri, kak. Masakan jadi sehat dan ilmu masak jadi nambah sih. Bisa kreasi sendiri. Kalau belum paham, Alfie bisa liat google untuk resepnya
ReplyDeleteSemenjak dulu saya tinggal di Jogja saya mulai rajin masak dan suka dengan memasak karena memang lebih sehat
ReplyDeleteTapi saya tim ngga suka kerja di dapur mbk, hikss
ReplyDeleteTaunya tinggal makan, hahaa
Tapiii biar begitu saya selalu usahakan bawa bekal ke kantor. Even masakan ngga enak tp terjamin kebersihan dan lebih hemat tentunya.
Btw, terimakasih BLnya mbk :)
aku baru belajar masak pas udah nikah mbak hahaha dan memang kerasa banget bedanya sih, kayak yg mbak bilang, mulai dari manajemen waktu sampai skill manajemen uang juga lebih upgrade (kayaknya)
ReplyDeleteMasak buat keluarga selain terjamin hygienisnya, juga mengasah kreativitas ibu-ibu. Saya setiap hari bekerja ke kampus, namun Alhamdulillah sebelum pergi, makanan utk keluarga sudah terhidang di atas meja makan.
ReplyDelete